Ini 5 Komponen Mobil yang bekerja Keras Saat Macet

Nabiel Giebran El Rizani - Kamis, 13 September 2018 | 08:40 WIB

Ilustrasi kemacetan di Jakarta (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Saat mobil terjebak macet, ada sejumlah komponen yang menerima beban sangat berat.

Berikut 5 komponen mobil yang bekerja sangat keras pada saat macet.

1. Motor Kipas Elektrik

Peranti ini merupakan komponen yang bekerja paling berat saat kemacetan lalu lintas mengadang.

Proses pelepasan panas di mesin menjadi tanggung jawab terbesarnya.

Suhu udara di sekeliling yang panas di ruang mesin membuat kipas mesin bekerja ekstrakeras.

(BACA JUGA: Sokbreker yang Terkenal Dalam Dunia Off-road)

Bila biasanya kipas terbantu oleh tiupan udara segar dari depan ketika mobil melaju, kini kipas bekerja sendiri dalam memberi tiupan udara ke sistem dingin dan mesin.

Dalam kondisi seperti ini, kipas elektrik bekerja lebih sering akibat suhu mesin yang cepat sekali meningkat.

Apalagi bila mobil Anda masih menggunakan kipas yang digerakkan oleh putaran mesin via V-belt.

Pastikan putaran mesin idle tidak terlampau rendah.

Bila perlu, gunakan kipas elektrik tambahan di bagian depan radiator dan kondesor AC.

(BACA JUGA: Cek Bagian Ini Saat Ingin Membeli SUV 4x4 Bekas)

2. Sistem Pendingin Mesin

Selain kipas elektrik, komponen-komponen pendukung di sistem pendingin mesin juga perlu diperhatikan.

Salah satunya adalah kebersihan dan kelurusan kisi-kisi kondensor AC dan radiator, serta karet atau busa penyekat di antaranya.

Terlihat sepele, tapi peran bagian ini cukup vital 
dalam proses pendinginan, lantaran dapat mengarahkan udara agar melewati kisi-kisi tersebut.

(BACA JUGA: Modifikasi Jeepster, Si Jeep Wrangler Bernuansa Retro)

3. AC

Sudah pasti Anda akan terus menerus menghidupkan AC selama terjebak di kemacetan.

Ini berarti sistem bekerja di bawah tekanan tinggi.

Dan jika kondisi cuaca panas terik, thermoswitch akan terus memerintahkan kompresor bekerja karena suhu kabin yang belum mencapai titik dingin yang diinginkan.

Blower AC yang terus menerus bekerja juga membuat kotoran yang terisap dan bersarang di evaporator semakin banyak.

Buntutnya, pendinginan AC menjadi tidak maksimal.

(BACA JUGA: Mitsubishi Pajero Sport Pakai Body Kit Ativus, Ganteng!)

4. Kopling

Tidak hanya pada transmisi manual, kopling di transmisi matik pun bekerja ekstra-keras di kemacetan.

Bahkan lebih berat ketimbang pada transmisi manual.

Kondisi lalu lintas stop and go membuat selip di kopling begitu tinggi.

Efeknya, suhu kopling meningkat dan beban untuk menyalurkan tenaga ke roda semakin besar dengan suhu yang jauh lebih tinggi dari kondisi normal.

(BACA JUGA: Solar Murni Dihapuskan, Ini Komentar Komunitas Toyota Fortuner)

5. Rem

Kondisi lalu lintas stop and go juga membuat peran rem semakin tinggi pada mobil bertansmisi matik.

 

Cara kerja transmisi yang membuat mobil terus bergerak maju tanpa digas membuat rem harus selalu diinjak untuk membuat mobil diam.