Jip.co.id - Para konsumen mobil bekas mencari kendaraan yang irit BBM, ini adalah alasan mobil mesin diesel menjadi idola saat ini.
Contoh produk yang banyak diminati adalah Toyota Fortuner Diesel, Mitsubishi Pajero Sport, Ford Everest, dan Chevrolet Captiva Diesel.
Kalau Anda berminat meminang mobil diesel bekas, sebaiknya perhatikan beberapa hal ini.
Paling gampang adalah melihat track record perawatan mobil tersebut di bengkel resmi.
Kalau ternyata rutin mengunjungi bengkel untuk servis berkala bisa jadi indikasi mobil dalam kondisi baik akibat perawatan teratur.
(BACA JUGA: Suzuki dan Mitsubishi Mulai Enggan Jualan Produk Diesel)
"Pertama, cek starter mobil, jika susah menyala atau bahkan tidak menyala bisa terindikasi adanya masalah pada injektor atau kelistrikan mobil," terang Ibrahim, Service Advisor Suzuki Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kemudian saat mesin idle (stasioner), periksa apakah ada gejala mesin pincang atau tidak.
Kalau mesin pincang, bisa menjadi indikasi injektor diesel tersumbat.
Kalau hanya tersumbat bisa dibersihkan, tapi kalau rusak siap-siap keluar biaya cukup mahal untuk beli injektor diesel baru.
Selanjutnya, dengarkan siulan dari turbo, jika ada suara aneh dari turbo bisa jadi pertanda baling-baling turbo rusak, seperti oleng, gompal, atau oblak.
(BACA JUGA: SUV Bekas Bermesin Diesel yang Masih Oke Untuk Dipinang)
Termasuk pula bila Anda menemukan adanya rembesan oli di bodi turbo.
Kalau sudah begini mending tidak usah dibeli mobilnya karena biaya perbaikan atau penggantian turbo sangat mahal.
Oh ya, lihat juga kondisi mesin, jika terdapat banyak rembesan oli di blok mesin bisa jadi indikasi kebocoran oli.
Terakhir, lihat asap knalpot dengan cara menekan dalam-dalam pedal gas mobil.
Kalau muncul asap hitam tebal dari knalpot, bisa jadi mesin kondisinya sudah tidak sehat.