Punya Varian AWD, Ini Sejarah Chevrolet Captiva di Indonesia

Nabiel Giebran El Rizani - Senin, 24 Desember 2018 | 13:00 WIB

Chevrolet Captiva satu-satunya SUV di kelasnya yang punya varian AWD (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Jika kamu mencari SUV bekas di luar merek Jepang yang harganya terjangkau, Chevrolet Captiva bisa menjadi opsi.

Captiva Resmi dipasarkan di Tanah Air pada Juni 2007, saat itu hanya satu pilihan yang ditawarkan, yakni 2.4L bermesin bensin dengan transmisi otomatis.

Berselang beberapa bulan, muncul varian transmisi manual dengan spesifikasi mesin dan fitur tak jauh berbeda.

Melihat sambutan masyarakat yang cukup positif, setahun berikutnya Chevrolet Indonesia menghadirkan versi terbaru lainnya, yakni Captiva 2.0 VCDi Diesel dengan transmisi otomatis.

(Baca Juga : Captiva Hilang, Chevrolet Berharap Banyak Dari Trax dan Trailblazer)

Mesin diesel tersebut berkapasitas 2.000 cc, mampu hasilkan tenaga 150 dk dan torsi 310 Nm yang dipasangkan dengan transmisi otomatis 6-speed.

Beberapa fitur baru disematkan dan membuat interior Captiva tampil lebih menawan.

Perubahan paling mencolok adalah dasbor dan door trim two tone, serta sentuhan wood panel di beberapa sisi interior.

Setir model terbarunya ikut dibenahi dan dilengkapi dengan tombol audio.

Dio / GridOto.com
Chevrolet Captiva tahun 2007
Fitur paling mutakhir saat itu yakni Automatic Climate Control (ACC), pengatur temperatur kabin, dan aliran udara otomatis.

Sistem AC-nya juga sudah dilengkapi Anti-Pollution Sensor (APS) yang mampu menjaga kebersihan udara kabin.

Tahun 2009, Chevrolet Indonesia kembali menghadirkan model anyar dari Captiva.

Captiva 2.0 VCDi kini disematkan dengan penggerak empat roda permanen atau yang disebut juga dengan AWD (All-Wheel Drive).

(Baca Juga : Ini Tanggapan Wuling Motors Tentang Kemiripan Captiva Baru)

Tipe ini, menjadi varian terakhir yang diperkenalkan, dan menjadi satu-satunya SUV di kelasnya yang mengusung penggerak empat roda.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2011, persaingan segmen medium SUV yang semakin ketat membuat Chevrolet kembali menyegarkan Captiva.

Tampilan eksterior, interior, dan performa mesinnya direvisi membuat Captiva kian kompetitif di segmennya.

Pada tahun yang sama, Chevrolet di Indonesia meluncurkan edisi spesial bernama Captiva Prime yang menggunakan basis tipe 2.0 VCDi dengan tambahan aksesori.

Di tahun 2014, Captiva kembali mendapat penyegaran dengan tambahan fitur-fitur interior xeperti passive smart entry, side curtain airbags, jok elektrik pada bagian pengemudi, Active Rollover Protection, Electronic Stability Control, dan Hill decent Control pada tipe AWD, 

Kemudian ada AC Dual Zone, dan pengontrol AC di bagian setir. 

Torsi mesinnya pun meningkat, dari yang sebelumnya 360 Nm menjadi 400 Nm.

Tahun 2016, Captiva kembali mendapat penyegaran, serta penambahan fitur-fitur pendukung mulai dari head unitnya yang sudah terkoneksi dengan Chrevrolet MyLink, desain setir yang berubah, spion elektrik.

 

(Baca Juga : Resmi Suntik Mati Captiva di Indonesia, Buka Jalan Wuling SUV?)

Khusus pada tipe LTZ disematkan fitur side blind zone alert yang berguna untuk memantau keadaan sekitar saat ingin pindah jalur, dan kamera mundur dengan rear cross traffic alert yang berguna untuk memudahkan anda ketika parkir. 

Pada bagian eksterior, perubahan terjadi hanya pada lampu dan grill depan yang lebih sporty.

Tahun ini, Chevrolet Indonesia resmi 'menyuntik mati' Captiva di Indonesia, yang artinya, Captiva tak lagi diproduksi atau pun di pasarkan di tanah air.