Exhaust Gas Recirculation Mulai Bermasalah Begini Mengatasinya

Nabiel Giebran El Rizani - Senin, 28 Januari 2019 | 15:15 WIB

Exhaust Gas Recirculation (EGR) di mesin diesel Mercedes-Benz (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Fungsi EGR (Exhaust Gas Recirculation) untuk mengurangi emisi, caranya adalah mengembalikan gas sisa pembakaran (NOx) kembali ke intake manifold.

“Saat ini EGR banyak digunakan oleh mobil diesel, berkaitan dengan aspek efisiensi BBM dan mengurangi emisi,” tutur Sanusi, Workshop Head Isuzu Astra Biz Centre BSD, Tangerang.

EGR pada mobil mesin diesel juga bisa mengalami masalah.

Seiring waktu, pada katup EGR sering ditemukan jelaga atau kerak karbon.

Hal tersebut membuat EGR sering mengalami mampet, akibat jelaga sisa pembakaran bahan bakar diesel.

“EGR lama kelamaan tentu akan kotor, kualitas bahan bakar diesel yang buruk akan menimbulkan jelaga pada pipa dan katup EGR,” ungkap Iwan Abdurahman, Workshop Dept Head TAM Sunter, Jakarta Utara.

(Baca Juga : Keseruan Scrutineering IOX Andalas dan Perkenalan Ban Off-Road Terbaru)

Untuk menjaga fungsi EGR tetap prima adalah dengan membersihkan EGR valve dan pipanya secara rutin.

“Untuk menjaga kebersihan pipa dan katup EGR, bisa dilakukan tiap 10.000 Km atau 6 bulan sekali, agar performa mesin tetap terjaga,” tutur Iwan.

“Atau bisa juga dengan menekan gas lebih dalam saat akselerasi, agar putaran mesin lebih tinggi dan mampu mendorong jelaga yang tersisa di saluran gas buang,” jelas Iwan.

Namun, ada yang memilih untuk menutup saluran EGR dengan alasan tidak mau repot servis berkala.