Ini 2 Cara Untuk Mendeteksi Engine Mounting yang Mulai Rusak

Nabiel Giebran El Rizani - Sabtu, 16 Februari 2019 | 15:00 WIB

ilustrasi Engine mounting mobil (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Engine mounting dapat mengalami kerusakan seiring umur pakai, tapi hal ini dapat dideteksi gejalanya.

Ada dua cara, yakni dengan melihat fisiknya dan merasakan gejalanya.

“Melihat fisik engine mounting bisa memudahkan, tapi jika memang posisinya tidak tertutup oleh komponen lain,” tutur Rudi Ganefia Workshop Head Auto 2000 Krida di Cilandak, Jakarta Selatan.

“Biasanya kerusakan terjadi pada karet-karetnya yang kempis dan sobek,” imbuhnya.

(Baca Juga : Tiga Hal yang Bisa Bikin Mesin Diesel Kurang Bertenaga atau Boros)

Rudi mengungkapkan, untuk tipe hidraulis, jika terjadi kerusakan akan terdapat rembesan cairan di sekitar mounting.

Cara kedua mendeteksi kerusakan engine mounting adalah dengan merasakan efeknya.

“Kalau kondisinya sudah buruk, biasanya tidak mampu lagi meredam getaran mesin terlebih saat melewati jalan berlubang atau polisi tidur,” ujar Rudi.

“Mesin akan terpantul-pantul karena karet-karetnya sudah aus,” ucap Rudi.

Menurut Rudi, ketika engine mounting rusak, mobil dalam kondisi idle getaran mesin akan terasa ke kabin.

(Baca Juga : Ini Penyebab Mesin Diesel Masuk Angin, Kenali Agar Tidak Repot)