Street Manners, Ini Cara Hindari Resiko Pecah Ban Saat Mudik

Nabiel Giebran El Rizani - Minggu, 26 Mei 2019 | 09:38 WIB

Ilustrasi ban pecah pada mobil (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Dengan kondisi jalan tol Trans Jawa yang mengunakan beton cor (rigid pavement) bukan dilapisi aspal, menurut Pengamat Transportasi Joko Setijowarno dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang menjadi faktor penyebab utama resiko pecah ban

"Potensi pecah ban bisa lebih tinggi. Oleh sebab itu, setiap pemudik yang lewat tol disarankan sebaiknya antara 2-3 jam perjalanan dapat beristirahat," kata Joko, Senin (6/5/2019).

"Permukaan jalan tol yang tidak dilapiskan aspal membuat ban cepat aus dan panas," sambung dia.

(Baca Juga: Street Manners, Jangan Dengar Musik Saat Berkendara Bisa Berbahaya)

Karenanya, lanjut Joko, kendaraan perlu istirahat sejenak. 

"Kesiapan kendaraan dan pengemudi yang prima untuk perjalanan jarak jauh bisa mengikuti beberapa tips yang sudah dikeluarkan oleh beberapa perusahaan otomotif atau komunitas," pesannya.

Ia menyarankan, pengelola tol Trans Jawa atau pemerintah daerah yang dilalui tol Trans Jawa bisa menambah jumlah rest area selama arus mudik lebaran.

Radityo Herdianto/GridOto.com
Suasana Tol Trans Jawa saat dilewati GridOto.com
(Baca Juga: Street Manners, Ini Dia Fungsi Dari Marka Kuning yang Ada di Jalan)

Apalagi, lanjut Joko, keberadaan rest area di sepanjang tol tidak akan mampu memenuhi semua pemudik lewat tol. 

Karena dalam kondisi anomali perhitungan kebutuhan jumlah rest area di tol perlu ditambah dibanding kebutuhan arus kendaraan normal lewat tol.

"Berikan kemudahan dan keringanan biaya jika akan masuk tol di gerbang yang sama jika ada pemudik yang mau beristirahat di rest area dekat gerbang tol," tuturnya.