Jip.co.id - Jeep adalah pelopor popularitas kendaraan 4x4, tidak ada yang meragukan itu.
Tapi, diantara semua model Jeep yang ada, CJ-7 yang pertama kali menunjukkan betapa fashionable sebuah jip 4x4.
Sebagai keluarga Civilian Jeep, yang merupakan turunan dari jip militer, penampilan CJ-7 memang menarik perhatian.
Ketika populer di Amerika era 1970an akhir hingga pertengahan 1980an, penampilan CJ-7 sungguh bervariasi. Dengan hardtop putih atau senada bodi, softop, hingga tanpa atap hanya bermodal rollbar, CJ-7 selalu memancing perhatian. Warna-warnanya pun tak lagi berbau militer alias monoton.
Jangan heran pula, di eranya beredar, tak sedikit film Amerika yang memanfaatkan CJ-7 sebagai kendaraan tokohnya.
(Baca Juga: Modifikasi Jip, Jeep Wrangler JL Ini Berhasil Dibuat Jadi Lebih Gagah)
Kombinasi tampilan gagah, popularitas dan kemampuan off-road, jadilah CJ-7 sebagai salah satu kendaraan pilihan kaum muda ataupun penggiat petualangan. Baik sebagai kendaraan harian, maupun untuk rekreasi. Maklum, di era tersebut belum ada krisis bahan bakar.
Sesuai namanya, Jeep CJ-7 adalah generasi ketujuh dari Civilian Jeep, yang dimulai dari CJ-1 hingga CJ-10 (gak ada CJ-9). Produksinya dimulai dari 1976 hingga 1986, sebelum masuk ke era YJ, TJ, hingga JK yang saat ini populer sebagai kanvas modifikasi penggemar 4x4.
Dibanding pendahulunya, CJ-7 paling mirip dengan CJ5. Namun wheelbase CJ-7 lebih panjang sekitar 10 inci atau 25 cm. Ditambah penyempurnaan pada sasis, alhasil membuat handling serta kenyamanannya jauh lebih baik dibanding pendahulunya. Malah, hingga kini, CJ-7 kerap dinilai sebagai salah satu Jeep dengan handling terbaik di jalan raya.
Sebagai kendaraan off-road, tentu CJ-7 dilengkapi sistem 4x4 mumpuni. Sebagai standar di negaranya (Amerika) ada opsi sistem all-wheel drive otomatis Quadra-Trac, dan tentu saja sistem 4x4 part time dengan transfercase yang populer di Tanah Air.
Lantaran tenar, Chrysler pun memanfaatkan kesempatan untuk mengeksploitasi CJ-7 dengan membuat beragam varian special efition dan opsi, sepanjang 11 tahun umur produksinya di Amerika.
(Baca Juga: Modifikasi Jip, Jeep Wrangler Ini Mendapat Ubahan Minimalis )
Kedua paling populer adalah Laredo (1980-1986) dengan pilihan mesin diesel 4 silinder atau 4.200 cc 6 silinder seperti yang digunakan di Indonesia. Juga ada versi Limited di periode 1982-1983 yang hanya diproduksi 2.500 unit, dilengkapi opsi transmisi otomatis, serta Jamboree Edition yang juga dibuat 2.500 unit, untuk memperingati 30 tahun AMC.
Masing-masing Renegade dan Laredo pun tersedia dalam model upgrade, dilengkapi striping berbeda, jok kulit, tilt steering, serta bumper, gril, dan kaca spion berlapis krom.
Soal mesin, di Indonesia hanya ada tiga macam. Pertama inline 6 silinder 3.800 cc pada lansiran 1980an awal, lalu inline 6 silinder 4.200 cc yang lebih populer, dan tipe diesel dengan mesin Isuzu 2.400 cc 4 silinder. Mesin diesel itu dipasok oleh GM, yang waktu itu menaungi Isuzu. Di Amerika sendiri, pilihannya ditambah dengan mesin 4 silinder bensin (2.500 cc), serta AMC V8 5000 cc.
(Baca Juga: Modifikasi Jip, Jeep Wrangler Ini Wajahnya Terlihat Lebih Tua)
Sedangkan versi otomatis pakai GM TH-400 (3-speed), TF-999 (3-speed) dan TF-904 (3-speed). Transfercasenya ada Dana 20 (1976–79), Dana 300 (1980–86) dan Borg-Warner #1339 (1976–1979).
Di Indonesia hanya dikenal dua macam gardan utama, yakni sumbu pendek dan sumbu lebar (1984 ke atas), yang semuanya berbasis Dana 30 depan, serta Dana 20 belakang, dengan ekstra Dana 44 belakang khusus untuk tahun 1986.