Jip.co.id - Jika Anda sering melewati jalan berlubang atau rusak, potensi rusaknya suspensi bisa terjadi.
Untuk itu Anda mesti tahu bagaimana cara mendeteksi kerusakan pada suspensi.
Sistem suspensi mobil terdiri dari beberapa komponen seperti per, sokbreker, bushing arm, dan batang stabilizer.
Oh ya, tips ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengecek kondisi suspensi mobil bekas yang sedang Anda incar.
(Baca Juga: Ini Manfaat yang Didapat Bila Melakukan Tes Emisi Gas Buang)
Sokbreker
Sokbreker berfungsi untuk meredam ayunan berlebih dari gerakan per.
Dengan begitu mobil jadi lebih stabil dan tidak terus berayun setelah melalui jalan bergelombang atau pada kecepatan tinggi.
Cara deteksinya gampang, saat mobil diam tekan bagian atas roda atau bisa juga saat mobil melewati gundukan alias polisi tidur.
Bila ayunan lebih dari satu kali, menandakan sokbreker telah lemah.
Secara fisik, Anda dapat memerhatikan kondisi sokbreker.
Bila terdapat rembesan oli di sekitar sokbreker, menandakan sokbreker wajib diganti.
Per
Dilihat dari jenisnya, per bisa dibagi menjadi dua: spiral (keong) dan leaf (daun).
Keduanya sama-sama berfungsi untuk meredam guncangan yang terjadi akibat kontur jalan yang dilalui kendaraan.
Secara umum, per memiliki usia pakai yang lama.
Namun, Anda dapat memeriksa dari kondisi luar per dan kerataan posisi kendaraan saat di permukaan jalan yang rata.
Kalau posisi kendaraan miring, maka kondisi salah satu per mobil diperkirakan sudah rusak.
(Baca Juga: Tips Rawat SUV, Cara Menjaga Kondisi Rem Cakram Depan Tetap Prima)
Bushing Arm
Bushing arm berfungsi untuk menghubungkan arm dengan sasis agar tidak terjadi singgungan antar-logam.
Makanyan bushing arm ini dibuat menggunakan bahan karet.
Untuk mendeteksi kerusakan, Anda akan mendengar suara berdecit akibat karet bushing yang telah retak.
Bila kerusakan sudah parah, tumbukan antara logam akan terdengar dan gerak bebas kemudi akan lebih banyak, terutama saat melewati marka jalan.