Modifikasi Jip, Jeep CJ-6 Ini Tampil Simpel tapi Mengesankan

Nabiel Giebran El Rizani - Kamis, 10 Oktober 2019 | 10:30 WIB

Jeep CJ-6 tahun 1973 (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Dibanding keluarga Civilian Jeep lainnya, sosok CJ-6 memang terbilang berbeda. Dengan wheelbase 101 inci, menjadikannya model Civilian Jeep terpanjang setelah CJ-8 Scrambler.

Selain itu, populasi CJ-6 yang sangat jarang di Indonesia, membuatnya menjadi incaran para Jeep enthusiast.

Salah satunya Rudy Rinaldi, yang langsung terpikat dengan aura magis CJ-6 sejak pertama kali bertemu.

Keinginannya untuk meminang CJ-6 terjawab ketika mendapat kabar bahwa salah satu pecinta Jeep di Solo ingin melepas CJ-6. Namun uniknya, Rudy sempat dibuat bingung tentang informasi Jeep incaranya tersebut.

(Baca Juga: Modifikasi Jip, Jeep Wrangler Rubicon Ini Makin Keluar Aura Gagahnya)

Mesin asli CJ-6 ini berasal dari keluarga mesin Willys Hurricane
“Pemilik sebelumnya pasang informasi kalau CJ-6 miliknya itu adalah CJ-5 long. Saya sempat bingung karena sejak kapan CJ-5 punya sasis panjang? Hahaha akhirnya saya nekat langsung datengin pemiliknya,” kenang Rudy.

Namun setibanya di rumah si pemilik terdahulu, Rudy pun bisa tersenyum puas dengan kondisi CJ-6 yang masih mulus. Tapi senyum Rudy kembali redup ketika melihat spesifikasi CJ-6 yang bisa dibilang “unik” ini. “Pas saya cek ternyata CJ-6 ini hanya berpenggerak dua roda alias 4x2,” sahut Rudy dengan mimik serius.

Usut-punya usut, terkuaklah informasi seputar masa lalu “kelam” CJ-6 ini yang ternyata eks instansi pemerintah itu. Pesanan “khusus’ tersebut mendatangkan CJ-6 berpenggerak dua roda untuk mobil operasional pemerintah. “Mungkin tujuannya untuk efisiensi makanya hanya dbekali 2WD,” tambah pemukim kawasan BSD ini.

Gardan depan menggunakan Dana 30
Setelah proses pindah tangan selesai, Rudy langsung membawa CJ-6 milikya untuk segera transformasi ke penggerak 4WD. Prosesnya memang tak banyak mengalami kendala.

“Semua part penggerak 4WD-nya saya dapat dari Jakarta dan masih mudah untuk didapat, mulai dari transfercase dan gardan depan Dana 30 dan gardan belakang Dana 44-nya,” ujar Rudy.

Justru Rudy mengaku lebih rumit ketika harus berhadapan dengan komponen bodi. Lantaran populasinya sangat langka, maka ketersediaan komponen bodi juga semakin terbatas. “Saya sampai cari-cari ke sentra onderdil di Senen dan Bandung, akhirnya dapat juga lampu kecil depan kanan dan lampu belakangnya,” senyumnya.