Modifikasi Jip, Suzuki Jimny LJ80 Ini Ubahannya Asyik Banget

Nabiel Giebran El Rizani - Senin, 21 Oktober 2019 | 13:30 WIB

Suzuki Jimny LJ80 (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Suzuki LJ80, yang populer dengan Jimny Jangkrik dengan bodi mungilnya banyak memikat pecinta jip.

Salah satunya Didik Setiono, baginya dimensi Jangkrik memudahkan bermanuver di trek off-road kala sedang adventure. “Terlebih anak-anak sekarang sudah besar dan sudah sibuk dengan dunianya sendiri. Jadilah saya bangun mobil ini untuk off-road berduaan saja dengan istri,” kekehnya sambil melirik ke sang istri, Endang Suprapti.

Namun jika berbicara performa, tentu banyak orang yang tidak  terpuaskan dengan  tenaga yang dihasilkan oleh mesin F8A yang berkapasitas hanya 797 cc.

(Baca Juga: Modifikasi Jip, Suzuki Jimny Baru Ini Sudah Ganteng tapi Masih Mau Upgrade)

Butuh ubahan yang lumayan rumit untuk mencangkokkan mesin Toyota 7K-E ke Jangkrik
Terlebih jika ingin ‘serius’ main off-road. Coba hitung penambahan bobot yang dihasilkan dari pemasangan winch, rollbar, bumper, belum lagi aksesoris lain serta baraang bawaan. Pada akhirnya power to weight rationya juga semakin tidak ideal.

Untuk itulah Didik lantas mengganti mesin bawaannya dengan mesin Toyota 7K-E copotan Toyota Kijang EFI yang berkapasitas 1800cc berikut dengan girboksnya.

“Selain memiliki cc yang lebih besar dan sudah mengusung sistem injeksi. Keberadaan sparepartnya juga melimpah,” jelasnya. Untuk mewujudkannya, bengkel ARJ didaulat untuk menangani proses engine swap.

Depan menggunakan gardan hybrid yang berisikan as roda Toyota Hilux rancangan Hobbies Workshop
Namun memindahkan mesin baru ternyata tidak semudah seperti bayangan awal. Sejumlah penyesuaian yang terbilang rumit pun harus dilakukan.

“Permasalahan awal adalah karena karter oli mentok dengan gardan. Tidak ada sulusi selain memajukan gardan depan sekitar 13 cm, dan sistem suspensi standar mau gak mau harus dipensiunkan. Gantinya kita buatkan sistem 4 link coil spring.” ujar Wahyu Hidayat, punggawa bengkel ARJ.

Bagian interior
Namun ternyata permasalahan tidak lantas selesai disini. “ Menyesuaikan girboks Kijang yang dimensinya lebih panjang, ternyata harus memundurkan gardan belakang sekitar 13 cm. Karena  kopelnya jadi terlalu pendek jika tidak dimundurkan. Sistem suspensi akhirnya kita samakan dengan yang depan.” beber Wahyu.

“Kalau di total, wheelbase melar lebih dari 25 cm,”. tambahnya. Niat awal hanya mengganti mesin akhirnya merambat sampai ke kaki-kaki hehehe….