GM menghentikan produksi pabrik dan menarik semua investasi di NVGMMJHM akibat Belanda yang kalah menghadapi invasi Jepang.
Setelah Indonesia merdeka, pada 1946 General Motors Overseas Operations membuka kantor cabang di Jakarta (Batavia Branch yang kemudian diubah menjadi Djakarta Branch).
(Baca Juga: Harga Terkini Chevrolet Trax, Compact SUV Bermesin Turbo Asal Amerika)
Tugasnya menjalankan kembali pabrik perakitan dan menjual produk Chevrolet.
Djakarta Branch terus berkembang hingga bisa memiliki karyawan lokal 1.012 di pabrik dan kantor.
Djakarta Branch juga mengelola 41 dealers dengan 3.500 karyawan.
Hingga 1953, Djakarta Branch berhasil memproduksi total 5.306 mobil penumpang, 14.050 kendaraan komersial, 3.811 bodu kendaraan komersial, dan 202 mesin diesel marine.
Sayangnya, pada rapat pemegang saham pada 14 April 1956 diputuskan bahwa NVGMMJHM dan Djakarta Branch dilikuidasi.
(Baca Juga: Bagiamana Kondisi Spare Part Fast Moving Chevrolet Captiva Diesel?)
Pabrik perakitan GM ini kemudian diambil alih pemerintah dan berganti nama menjadi Gaya Motor.
Gaya Motor kemudian dimiliki oleh PT Astra International Tbk.