Ketika Mobil Mulai ‘Ngebul’, Siap-siap Menguras Kantong

Nabiel Giebran El Rizani - Kamis, 26 Maret 2020 | 15:15 WIB

Perhatikan kondisi mesin, bila sudah ngebul tidak bisa bayar pajak (Nabiel Giebran El Rizani - )

”Paling ekstrem, oli mesin cepat habis. Saat dicek, bisa seminggu sekali nambah. Atau saat ganti oli, volume sisa berkurang banyak,” ucap Rusdi juga menjabat sebagai Manajer Mekanik Misterbrum.id itu.

Jika memang gejala ini sudah muncul, ada beberapa kemungkinan penyebab.

Berikut rinciannya:

1. Seal valve sudah getas. Inilah pencegah oli masuk ke ruang bakar. Saat komponen ini sudah tak lagi elastis, kemungkinan pelumas masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar sangat tinggi.

2. Ring piston dan bore silinder aus. Langkah selanjutnya tidak ada lagi, silinder harus di-over size plus mengganti piston dengan yang baru.

3. PCV Valve rusak. Peranti ini bertugas menghisap uap panas dari mesin ke intake manifold. Kalau rusak, upa oli terhisap intake manifold yang menyebabkan asap putih.

(Baca Juga: Nissan Navara Ini Tampil Lebih Kekar dan Tangguh, Mantap Untuk Diajak Off-Road)

Semua komponen itu berada di dalam blok mesin.

Artinya, saat gejala ngebul asap putih terjadi, pemilik mobil harus melakukan ”turun mesin”, membongkar semua part-part tersebut dan menggantinya.

”Cukup mahal, biayanya bisa mencapai Rp 5-7 jutaan,” ucap Rusdi.