"Kalau dari kaki-kaki lebih bandel yang tipe 2.400 cc, tapi karena cc mesinnya lebih besar dibanding yang 2.000 cc, tipe ini konsumsi BBM-nya lebih boros," ujar Deden.
"Masalah di CR-V tipe 2.0 ada di bagian EPS (Electric Power Steering), karena sudah memakai sistem motor listrik kalau motor ini rusak harus ganti. Biayanya Rp 14 jutaan, kalau copotan mungkin Rp 6 jutaan," tambahnya.
(Baca Juga: Ini Dia Efek Negatif Oli Mesin Diesel Dipakai Untuk Mesin Bensin)
Sedangkan menurut Deden, pada CR-V tipe 2.4 power steering-nya masih berteknologi hidrolis atau hanya mengandalkan oli yang lebih mudah diperbaiki.
"Tipe CR-V 2.4 paling kelemahannya hanya seal-sealnya yang bocor paling harus diganti biayanya gak semahal tipe 2.0 yang sudah pakai EPS," jelas Deden.
Deden menambahkan, selain hal di atas, tidak ada lagi kendala di kaki-kaki Honda CR-V Kura-kura.
"Untuk di bagian sokbreker kedua tipe sama saja, kecuali perawatan. Mesin juga dua-duanya sama bagusnya, tinggal konsumen aja mau pilih yang mana. Tipe 2.0 tenaga mesin sedang, BBM gak terlalu boros, tipe 2.4 tenaga lebih besar power steering perbaikannya lebih murah," tutupnya.