Tentu, Widodo tak sembarangan memasang mesin tersebut. Mesin rekondisi dari Amerika itu ibarat baru, namun masih ditambah beberapa komponen doping tenaga.
Sebut saja ECU yang sudah diremap, header berlapis keramik buatan Sanderson yang disambung dengan exhaust sistem Borla Hot Rod Kit, serta filter udara K&N. Semua komponen ini membuat mesin 5.300 cc itu bernapas lebih plong, dan menghasilkan tenaga dua kali lipat dibanding mesin asli.
Memasang mesin muscle car Amerika ini bukan hal sulit bagi workshop ProRock. Selain menyesuaikan segala dudukan, mereka juga memasangkan dengan transmisi otomatis TH400, yang memang pasangan ideal sang mesin.
Tentunya, sistem 4x4 bawaan VX80 tetap dipertahankan dengan adaptor khusus buatan Atlas. Sehingga, tak bakal ada masalah ketika sesekali membawanya bermain tanah. Apalagi dengan tenaga besarnya, mengais traksi pasti menyenangkan...
Transmisi otomatis TH400 dikendalikan dengan shifter buatan B&M dari Amerika, serta mendapat upgrade hingga stage 3, termasuk torque converternya. Singkat kata, transmisi ini sudah siap diajak bejek-bejekan! ProRock juga membuatkan twin stick custom untuk transfercasenya, sehingga sang VX ini dapat melaju dalam 2WD Low.
(Baca Juga: Tambal Ban Yang Benar, Untuk Mengurangi Hal Inih)
Oiya, karena posisi transfercase asli bergeser, maka dibuatkan juga as kopel custom untuk depan dan belakangnya. “Pemiliknya gak mau merusak as kopel bawaan aslinya,” terang Widodo.
Pemasangan mesin tetap mempertahankan tangki bahan bakar asli. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan mesin yang butuh bensin dalam jumlah memadai. Caranya, dipasangkan fuel delivery system milik Chevrolet Corvette, yang memang menggunakan mesin setipe.