Jeep Cherokee Ini Kena Program Transplantasi Biar Punya Nyawa Baru

Nabiel Giebran El Rizani - Kamis, 21 Mei 2020 | 12:10 WIB

Jeep Cherokee (Nabiel Giebran El Rizani - )

Terpaksa, mesin 1KZ-T pun dicoret dari calon penghuni ruang mesin Cherokee. Setelah berkonsultasi dengan beberapa temannya, muncul lah satu kandidat mesin lainnya, yakni mesin berkode 4JG2T. Mesin diesel empat silinder dengan turbo ini populer lantaran digunakan pada Isuzu Bighorn. Akhirnya Saiful memutuskan untuk menggunakan opsi mesin kedua ini. alasannya sederhana, “Disini kebanyakan pakai transmisi manual 5 percepatan, jadi pas sama keinginan saya,” senyum Saiful.

Gardan depan menggunakan milik Toyota Land Cruiser 80 dan belakang menggunakan milik Toyota Prado

Untuk memasukkan mesin empat silinder, Saiful harus terlebih dahulu mengukur letak dan posisi mesin 4JG2T. Pengukuran ini diperlukan lantaran mesin AMC 242 bawaan memiliki konfigurasi enam silinder. Sementara untuk engine mounting-nya Saiful menggunkana versi custom yang disesuaikan dengan dudukan mesin.

Setelah mesin, kini tiba giliran untuk membenahi kaki-kaki Cherokee. Saiful lebih mempercayakan kaki-kaki Land Cruiser 80 di depan dan Toyota Prado di belakang. Kedua jip Jepang tersebut terkenal memiliki kaki-kaki yang tangguh di medan ekstrem dan memiliki spare part yang melimpah.

Kaki-kaki ini berikut gardan solid, arm hingga dudukannya. Sementara untuk worm steer, dipilih bawaan Toyota Crown yang terkenal murah meriah, kuat dan memiliki stok yang melimpah.

Baca Juga: Bongkar Sendiri Yuk! Cara Rawat Nap Roda Jeep Wrangler dan Cherokee

Bagian interior

Namun Saiful juga tak alpa untuk memperbaiki karakter khas Cherokee. “Karena Cherokee menganut monokok makanya kita perkuat dengan besi galvanis di beberapa titik,” sahut pehobi sepeda ini. Penguatan ini cukup vital agar sasis monokok Cherokee lebih tangguh dan tak mengalami twist berlebihan ketika bertemu di medan ekstrem dengan beban berat sekalipun.

Untuk gardan belakang, awalnya Saiful ingin menggunakan bawaan Land Cruiser 80, namun lantaran output shaft dari mesin 4JG2T di tengah, maka urung untuk digunakan.

“Bonggol gardan Land Cruiser 80 di kanan, enggak bakalan ketemu dengan output shaft mesin 4JG2T yang ada di tengah, makanya saya akhirnya pakai gardan belakang Toyota Prado yang sama-sama memiliki bonggol tengah,” tambahnya.