Jip.co.id - Adalah Nicolas Alfonso Bramanta, salah satu maniak RC scale adventure yang sudah merasakan mainan Radio Control semenjak belum duduk di bangku TK.
Singkat kata, pria yang bekerja sebagai Maintenance Consulting Manager ini sempat bercerita dan ingin membagi pengalamannya ketika ia mengikuti event RC 2nd Asian Scale Invasion Recon G6 di Hong Kong akhir tahun 2017 silam.
“Sudah lama sih, tapi siapa tau para penggemar RC scale adventure lainnya ada yang mau ikutan event di Hong Kong”ujar salah satu dedengkot klub RC Bibes Adventure ini. Oya, ini event kali ke dua Nick Alfons, sapaan akrabnya, mengikuti event di Hong Kong ini. Dan ia satu-satunya wakil dari Indonesia di event internasional ini.
Berawal dari pertemanan di Facebook dengan beberapa penghobi RC Adventure, sekitar awal tahun 2016 lalu, sebuah undangan pun mampir ke akun pribadi Nick Alfons.
Baca Juga: Begini Cara Meninggikan Mobil Off-Road Dengan Per Daun
Kala itu Jason Tsang, yang ternyata owner dari brand Boomracing mengundang Nick Alfons untuk mengikuti event RC di Hong Kong. Akhirnya, setelah menempuh penerbangan selama 6 jam, setibanya di Hong Kong International Airport, Nick sudah ditunggu oleh beberapa penggemar RC lainnya.
Beberapa diantaranya ada Brian Parker dan Johanna Wechelberger, founder Recon G6 serta Atsushi Misunaga, owner dari team Tetsujin, dan tentunya Jason Tsang. Baru tersadar bahwa mereka adalah para punggawa RC di Asia.
Dari awal pertemanan itulah Nick Alfons menjadi rutin ikut dalam event RC yang kali kedua di tahun 2017 ini berlangsung di MX Club, Sheng Sui. Lokasi outdoor park di seputaran taman nasional Lam Tsuen, sekitar 2 jam perjalanan dari Kerry Hotel, tempat para peserta dari berbagai negara bermalam di daerah Hung Hom.
Event yang berlangsung 11-12 November ini melombakan beberapa kategori. Ada kontes Show and Shine, 3K Race, U4 Rock Racing, 1.9 Time Attack, bahkan saking populernya RC Land Rover Defender, ada juga kategori lomba khusus, yaitu Defender Challenge.
Nick Alfons termasuk sebagai salah satu pesertanya. Sama seperti di Indonesia, selain trailing mengikuti tulip yang dibagikan panitia dan melewati gate,apabila ada RC yang klontang, seluruh peserta tidak diperkenankan dibantu menggunakan tangan atau istilahnya “no hand of God”. Recovery murni menggunakan winch atau dibantu oleh peserta lain. “Recon G6 adalah segalanya tentang esensi mengendarai mobil di medan off-road, tetapi tetap menggunakan RC.
Peserta tidak diperbolehkan mengangkat, mendorong, atau menyentuh RC. Mengangkat RC dari air, lumpur, dan handicap lainnya tetap menggunakan alat recovery seperti winch misalnya. Jika menggunakan Hand of God, sanksi nya adalah diskualifikasi” ujar Brian Parker.