Pada 1986, Suzuki mengeluarkan kei-car Jimny 550 JA71 di pasar domestik Jepang.
Ia dibekali mesin 3 silinder SOHC 543 cc berkode F5 yang ditawarkan dengan turbo dan non-turbo.
Final gear JA71 banyak diincar modifikator tanah air karena ia memiliki perbandingan gigi paling kasar di keluarga Jimny, yaitu 5.375:1 atau 43:8).
JA71 mengakhiri tugasnya pada 1989, penggantinya adalah JA11 atau Suzuki Jimny 660.
Yes, kei-car Suzuki Jimny JA11 dibekali mesin baru, yaitu FA6 dengan konfigurasi 3 silinder SOHC berkapasitas 657 cc.
(Baca Juga: Ubah Posisi Lampu Belakang Punya Suzuki Jimny Biar Lebih Safety)
Setelah JA11 pensiun pada 1995, Suzuki menghadirkan JA12 dengan mesin F6A dan suspensi per keong.
Pada tahun yang sama Suzuki Jimny JA22 juga diluncurkan.
Antara JA12 dan JA22 sepintas tidak ada bedanya, baik dari bentuk bodi dan suspensi.
Bedanya di mesin, Suzuki Jimny JA22 memakai mesin berdoke K6A (3 silinder DOHC turbo).
Nah, pada 1993 Suzuki mengeluarkan JB31 untuk pasar domestik Jepang.
(Baca Juga: Beberapa Langkah Untuk Kembalikan Efisiensi BBM Pada Mobil Bekas)
JB31 atau Suzuki Jimny 1300 adalah kloningan dari Suzuki Jimny SJ413 Samurai.
Mulai dari gardan, perbandingan final gear, hingga girboks beserta transmisi sama persis dengan yang menempel pada Suzuki Samurai.
Sayang usianya cuma 2 tahun karena pada 1995 Suzuki Jimny JB32 diluncurkan.
Suzuki JB32 sudah memakai per keong dan mengandalkan mesin G13B 4 silinder SOHC 1.328 cc 16 valve.
Transfer case JB32 juga baru karena dilengkapi rantai.