Selain itu, menilik dari konstruksi dan bahan, pilow ball lebih kuat dibandingkan dengan sendi seperti tie rod asli bawaan kendaraan. Karena lebih kuat, maka umur pakainya pun lebih lama.
Terdapat beberapa jenis pillow ball yang tersedia di pasaran. Namun yang paling jamak dipergunakan adalah model heim joint dan spherical bearing, keduanya memiliki fungsi dan peran masing-masing.
“Model heim joint memiliki rumah atau casing tersendiri. Casing tersebut memiliki alur baut. Sedangkan tipe spherical bearing ditawarkan tanpa rumah atau casing. Pemasangannya pun harus membuat casingnya sendiri terlebih dulu,” ujar Dana.
“Khusus untuk model spherical bearing ini, banyak digunakan pada A-arm suspensi belakang,” imbuhnya. Pillow ball sebenarnya bukan barang baru dalam dunia modifikasi. Sering ditemui pada balap. Namun sayangnya di Indonesia, untuk mendapatkan pillow ball khusus untuk motorsport bukanlah perkara mudah. Selain itu, harganya juga fantastis.
Namun, jangan berkecil hati, pillow ball untuk keperluan industri pun dapat diaplikasikan dalam modifikasi. Beda pillow ball untuk motorsport dan industri ada pada bahan sealnya. Pada jenis motorsport, biasanya terbuat dari bahan polyurethane. Sedangkan pada industri terbuat dari kuningan.
“Tipe industrial memiliki kekurangan, terutama jika pillow ball sudah cukup berumur. Biasanya akan timbul suara berisik yang dihasilkan dari gesekan antar bahan kuningan dengan bola. Itu tidak berlaku pada tipe motorsport karena terbuat dari polyurethane, maka kebersihan bolanya pun lebih terjaga dari debu, ataupun lumpur yang menempel,” sambung Dana.
“Walau begitu, bukan berarti tipe industrial lantas haram untuk digunakan pada modifikasi. Bahkan di luar negeri pun yang notabenenya memiliki banyak pilihan, tipe ini masih dipergunakan, untuk keperluan balap sekalipun, penggunaan pillow ball mendatangkan beberapa keuntungan. Yang utama adalah sudut putar (gerak) yang lebih besar dibandingkan dengan bushing atau tie rod biasa. Selain itu, tentu lebih kuat, dan berumur pakai lebih lama. Namun di balik keuntungannya, terdapat pula kelemahan. Terutama pada harga yang dipatok di atas peranti bawaan pabrik. Selain itu, karena pemasangannya bersifat custom, maka diperlukan biaya ekstra yang tentunya sangat bervariasi tergantung tingkat kesulitan”, tutup Dana.