Jip.co.id - Perkembangan teknologi off-road memang terus berkembang dengan inovasi menarik.
Pertama kali melihat penampakan ini dari beberapa kendaraan tubular di negeri Paman Sam. Kalau diperhatikan, tunggangan mereka ini selalu bawa tabung gas yang umumnya disimpan di bagian belakang.
Setelah ditelusuri, memang ini sosok tabung gas yang biasa menyimpan Liquefied Petroleum Gas, atau biasa dikenal LPG.
Dan tabung inilah yang mengambil alih tangki bahan bakar bensin di kendaraan off-road tersebut.
Beruntung, saat JIP liputan ke Manila, Filipina. Jumpa dengan salah satu kendaraan yang sudah mengaplikasikan inovasi tersebut, adalah tubular kompetisi milik Jay Meloto sudah menggunakan inovasi tersebut.
Baca Juga: Tips Periksa Kondisi Mesin Jeep Cherokee XJ Bekas
Tentu ini jadi kesempatan bagus, untuk membahas soal tabung gas tersebut. “Tabung ini untuk menyimpan Liquefied Petroleum, yang merupakan bahan bakar mobil saya,” ucap pria warga Filipina ini. Yup, tunggangan Jay sudah beralih dari peneguk bensin jadi penghisap gas.
“Ini sebenarnya solusi untuk mesin yang masih pakai karburator. Karena buat off-road, asupan bahan bakar dari karburator sering bermasalah dengan posisi mobil. Kalau saat posisi miring atau nanjak, seringnya pasti karburator banjir,” ucap Jay.
Nah, dengan menggunakan kit dari Got Propane, masalah tersebut bisa teratasi. “Tekanan tinggi di dalam tabung gas yang stabil, tentunya tidak akan bermasalah dengan kondisi ini. Gas tetap bisa keluar dari tabung, walaupun kapasitasnya sudah tinggal sedikit.
Coba kalau tangki bensin, saat bensin sudah sedikit saja bisa-bisa bensin tak tersedot lagi di jalurnya,” ucap penunggang tubular bermesin Toyota 22R ini.
Menurut Got Propane, kit yang disediakan support untuk mesin karburator apapun. Jadi, selain tabung gas yang terlihat mencolok tadi, kita harus membeli regulator gas sebagai pengganti fuel pump.
Baca Juga: Bawa Alat-Alat Ini Dijamin Camping Jadi Lebih Asik dan Nyaman
Dan juga karburator khusus untuk mengasup bahan bakar gas. “Rasanya untuk soal tenaga, mesin tidak mengalami perubahan, baik berkurang ataupun bertambah,” tutur Jay. Namun secara fungsi, jadi lebih baik karena bahan bakar yang masuk ke dalam mesin terus stabil apapun posisi mobilnya. Dan konsumsi bahan bakarnya jadi lebih irit ketimbang bensin. “Selain itu, bobot mobil jadi berkurang cukup jauh, karena bobot tabung ukuran 12 kg saat penuh lebih ringan dibanding tangki bensin 70 liter dalam kondisi penuh,” jelas Jay.
Nah, kira-kira gimana ya tanggapan off-roader Tanah Air.
Apakah sudah ada yang berani coba inovasi ini? Maklumlah, bayang-bayang bahan bakar gas mudah meledak masih melekat dipikiran kita. Tapi, semoga saja ada yang mau coba…