Selain Oli Mesin, Oli Ini Juga Perlu Diperhatikan

Nabiel Giebran El Rizani - Kamis, 24 September 2020 | 18:45 WIB

Pendingin transmisi juga perlu diperhatikan agar kinerjanya baik (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Pada umumnya para pengguna mobil lebih memperhatikan keadaan oli mesin dan kapasitas tangki air radiator saja guna menghindari overheat.

Padahal suhu oli yang sangat mempengaruhi kemampuan transmisi dan juga durabilitasnya perlu diperhatikan

Jalan macet sebagai penggunaan ekstrem menjadi penyebab utama naiknya temperatur oli transmisi.

Apabila hal tersebut terjadi, maka kekentalan oli akan menurun, sehingga kemampuannya melakukan tugas pun turut menurun.

Pelat kopling tidak mendapat tekanan optimal dan menyebabkan pelat kopling slip atau malah hangus.

Baca Juga: Belum Semua Tahu, Teka-teki Arti Kode Q Dan V Di Seri Suzuki Jimny

Beberapa mobil melibatkan pendinginan langsung oleh udara, namun ada pula yang menggunakan radiator untuk mendinginkan oil transmisi ini.

Pada dasarnya oli dari transmisi dialirkan keluar menuju media pendingin berupa oil cooler ataupun radiator.

Transmission oil cooler mampu mereduksi suhu Automatic Transmision Fluid (ATF) hingga 33˚C.

Posisi saluran pendingin transmisi

Hanya dengan menurun­kan suhu 11˚C saja, akan mampu memperpanjang usia pemakaian transmisi secara keseluruhan.

Usia oli menjadi lebih panjang begitu pun dengan internal part transmisi, dapat dibayangkan jika unit ini tidak ada atau kurang maksimal.

Baca Juga: Pasang Filter Solar TGS, Dijamin Mesin Diesel Commonrail Tetap Prima

Untuk itu lakukanlah pengecekan rutin dan penggantian coolant jika sudah tiba waktunya.

Hampir semua mobil standar pabrik menggunakan radiator coolant untuk mengisi cairan radiator.

Namun beberapa pemilik mobil kerap menggantinya de­ngan air biasa/ledeng saat perawatan rutin.

Padahal, air biasa berpotensi me­ngandung kadar besi sehingga beresiko menimbulkan korosi.

“Kemampuan dalam menahan suhu mesin setiap water coolant itu berbeda. Jika ia memiliki titik didih yang sangat tinggi, maka kecenderungan untuk berifat korosif akan semakin tinggi. Sehingga cara terbaik adalah mengikuti spesifikasi anjuran pabrik. Selain coolant ideal, umumnya air AC bisa dijadikan alternatif pengganti coolant karena tidak mengadung kadar besi,” ujar Dadas Sanogotama, mekanik Suzuki Bintaro.