Jip.co.id - Di balik tampangnya yang kontroversial, Cherokee menyimpan potensi hebat
untuk meneruskan nama besar leluhurnya yang andal di medan off-road.
Cherokee memiliki reputasi harum di mata penggemar jip dan SUV di Indonesia. Cherokee yang pertama kali muncul di Tanah Air pada tahun 1990-an itu dianggap salah satu mobil 4x4 paling kapabel di medan off-road.
Meskipun Cherokee generasi awal meneruskan kedigdayaannya melalui Grand Cherokee, SUV premium berukuran besar yang juga dihadirkan oleh PT Garansindo Inter Global (GIG), namun Cherokee yang satu ini juga membawa nama besar Cherokee.
Hanya saja dengan tubuh lebih kompak dari Grand Cherokee, Cherokee memberi kenyamanan dan eksibilitas lebih baik untuk perkotaan.
Apapun itu, kapabilitas off-road mestinya juga sesuatu yang harus dikuasai oleh Cherokee.
Sekadar gambaran, mesin Cherokee yang berkapasitas 2.390 cc itu merilis tenaga 184 dk plus torsi 232 Nm.
Hasil tes kami ia butuh 12,4 detik untuk berakselerasi 0-100 km/jam. Benar, bukan figur impresif untuk mobil seharga Rp 859 juta on the road.
Tapi semuanya mulai terasa masuk akal saat Anda membawa Cherokee ke medan off-road.
Cherokee Limited ini memiliki 4 opsi mode pengendaraan Selec-Terrain: Auto, Snow, Sport dan Sand/Mud.
Di Auto saja ia sudah sangat berdaya menghadapi kubangan air atau gundukan tanah yang
cukup tinggi.
Meski salah satu roda terangkat dan kehilangan traksi, maka secara otomatis komputer akan mengalihkan daya ke roda yang memiliki traksi.
Ketika kondisi semakin berat, misalnya lumpur tebal plus tanjakan curam, maka mode Sand/Mud
adalah obat mujarabnya.
Di mode ini, selain kontrol traksi, komputer juga mengatur rasio diferensial sehingga mobil mampu merayap dengan pasti.