Jaga Selalu Kondisi Kipas Pendingin Radiator, Jangan Sampai Rusak

Nabiel Giebran El Rizani - Jumat, 20 November 2020 | 21:10 WIB

Ilustrasi kipas radiator pada mobil (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Ada dua macam kipas pendingin radiator yang diaplikasi mobil, kipas konvensional dan elektrik.

Kipas konvensional masih mengandalkan penggerak drive belt atau fan belt.

“Sedangkan kipas elektrik, kipas ini tidak berhubungan dengan putaran mesin melainkan terjadi ketika suhu air radiator mulai panas,” ujar Edo dari CPM Motor yang bermarkas di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Menurut Edo, kipas radiator elektrik dapat berputar ketika mendapat input dari ECU (Electronic Control Unit) atau komputer mobil.

Jika Anda menyalakan mesin dengan AC hidup seharusnya kipas juga akan langsung berputar.

Baca Juga: Ubahan Simpel Buat KIA Sonet Tampil Lebih Kece

“Namun, jika Anda menyalakan mesin tapi AC off, maka kipas pendingin akan berputar dalam waktu setengah jam setelahnya,” tutur Edo.

Sebagai contoh, saat mesin masih dalam kondisi dingin 20-25 derajat tentu perlu waktu untuk mencapai suhu 90 derajat celcius.

“Sehingga ketika suhu mesin belum mencapai 90 derajat celcius, jangan langsung berpikir kipas rusak, karena memang belum waktunya kipas berputar,” jelas Edo.

Namun, baik kipas konvensional maupun elektrik berpotensi mengalami masalah atau kerusakan.

Baca Juga: Sedikit Knowledge Untuk Mengenal Tentang Kegunaan Oil Catch Tank

Jika kipas radiator bermasalah atau rusak, mobil Anda bukan tidak mungkin akan mengalami overheat.

“Untuk memperbaiki part pada radiator mobil Jepang biayanya sekitar Rp 200.000, dan untuk penggantian part bisa dikenakan biaya hingga Rp 1 jutaan,” imbuh Edo.

Itupun belum termasuk biaya servis, karena untuk jasa servis Anda harus menyiapkan dana Rp 200 ribu.