Jip.co.id - Freelock hub bertugas menghubungkan dan memutuskan koneksi antara drivetrain ke roda depan pada jip 4x4.
Sehingga pada posisi 4x2, as roda depan dan juga kopel (depan) tidak ikut berputar. Dengan begitu, mesin lebih efisien pada mode 4x2, lantaran mesin tidak ikut menggerakan roda depan.
Semula freelock hub diaktifkan atau dinon-aktifkan secara manual, lalu muncul inovasi yang menawarkan proses koneksi/diskonek via tekanan udara yang lebih praktis.
Itulah freelock hub pneumatic. Proses tersebut melibatkan beberapa komponen penting, yaitu sakelar, silenoid, tabung resevoir udara, slang dan seal khusus, tentu tidak ketinggalan perangkat autolock, dan setiap peranti tersebut memiliki peran sendiri-sendiri, di mana satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Apabila salah satu peranti tersebut mengalami kerusakan, maka proses penguncian pun gagal.
Baca Juga: Harga Honda CR-V Tahun 2012 Bulan November Ini, Mulai Rp 100 Jutaan
Sakelar pada tuas transfercase menjadi peranti pertama yang mengawali proses. Sakelar akan beroperasi secara otomatis apabila tuas diposisikan pada 4H ataupun 4L.
Sakelar mengirimkan sinyal arus listrik untuk mengaktifkan silenoid, sehingga katup silenoid terbuka dan menimbulkan kevakuman (akibat mesin hidup). Efek vakum mendesak perangkat pada ujung freelock hub bergerak maju, untuk mengunci.
Sedangkan resevoir berfungsi untuk membuat kondisi vakum lebih kuat dan stabil. Semua proses tersebut terjadi pada saat mesin hidup.
Udara yang diambil dari intake akan memberi tekanan terus-menerus sehingga freelock terkunci. Maka jika mesin kendaraan tersebut dimatikan, maka otomatis akan disconnect walau posisi tuas pada 4x4, dan bila mesin kembali dihidupkan, secara otomatis freelock akan tersambung kembali.
Walau menawarkan kemudahan dalam pengoperasian, namun sistem ini lebih riskan gagal dibandingkan versi full mekanikal.
Semakin banyak peranti yang terlibat, maka semakin besar pula peluang terjadi kegagalan. Semua peranti berpeluang rusak dan menggagalkan proses penguncian.
Mulai dari sakelar, silenoid, kebocoran pada selang, kotor pada unit autolock dan beberapa kemungkinan lain. Singkatnya, karena melibatkan sistem kelistrikan, kebocoran udara dan juga seal menjadi isu yang harus diperhatikan. Kondisi prima dari masing-masing piranti terkait harus diperhatikan.