Dua SUV Favorit di Awal Tahun Milenium yang Masih Ada Penggemarnya

Nabiel Giebran El Rizani - Sabtu, 23 Januari 2021 | 11:30 WIB

Ilustrasi Mobil Opel Blazer Bekas (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Pada tahun '90-an hingga 2000-an awal, ada sejumlah SUV yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia saat itu.

Umumnya SUV ini punya mesin tangguh dan masih bisa diandalkan.

Selain itu yang paling penting desainnya timeless sehingga masih keren sampai sekarang.

“Pesona mobil-mobil ini belum pudar, peminatnya masih ada dan meski sudah 10 tahun lebih harganya relatif stabil, bahkan cenderung tinggi untuk kendaraan seusianya,” kata Syauki, Lauser Jaya Motor, showroom mobil bekas di Jln. Limo Raya, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Ada mobil apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Punya Dana Minim, Ganti Ban Depan Atau Belakang Lebih Dulu?

Opel Blazer

Istimewa
Opel Blazer

 

Sekitar tahun 1996, Opel di Indonesia mengeluarkan Blazer bermesin DOHC dengan interior mewah berlapis kulit.

Di tipe Luxury, bahkan panel pintu Blazer juga menggunakan lapisan kulit yang menambah kemewahannya.

“Pada waktu itu, Blazer memang terkenal sebagai SUV tangguh yang juga mewah,” sebutnya.

Meski unggul dalam hal kemewahan dan kenyamanan, mesin 2.200 cc DOHC milik Blazer terkenal boros BBM.

Baca Juga: Tips Mobil Diesel, Ini Dia Efek Positif Jika Melakukan Engine Flush

Di tahun 1997, Opel mengenalkan Blazer bermesin 2.200 cc SOHC yang punya tenaga lebih kecil ketimbang model sebelumnya.

Selain tenaga yang lebih kecil, desain eksteriornya terlihat lebih sederhana.

Interiornya pun demikian, tak ada lagi balutan lapisan kulit di jok, dasbor, hingga lapisan di pintu.

Tahun 2000, Blazer melahirkan varian bernama Montera dengan tipe LS dan LV.

Montera punya wajah yang berbeda dengan Blazer SOHC, di samping itu juga sudah punya bangku baris ketiga.

Tak heran, di zamannya ia juga turut bersaing dengan Toyota Kijang Kapsul yang punya keunggulan di sektor harga.

Saat ini Opel Blazer / Chevrolet Blazer generasi terakhir dihargai sekitar Rp 50 jutaan sampai Rp 70 jutaan untuk tahun 2004.