Makanya hampir semua kendaraan kompetisi banyak yang mengaplikasikan alat ini. Tanpa harus menyebut merek, terdapat beberapa jenis bonnet pin di pasaran. Bentuk dan ragamnya pun banyak.
Jenis tusuk menjadi yang paling banyak dijumpai, selain itu terdapat juga jenis per atau jenis lainnya.
Namun yang paling diperhatikan saat memilih bonnet pin adalah pada peruntukannya.
Menilik dari peruntukannya desain jenis tusuk paling pas dipakai untuk kap mesin karena bisa menahan bidang horizontal lebih baik dan kuat. Sedangkan untuk bidang vertikal digunakan jenis per atau pegas.
Baca Juga: Toyota Land Cruiser Prado Ini Jadi Lebih Keren Dengan Sentuhan Simpel
“Bonnet pin model tusuk mampu menahan gerakan bidang horizontal ke atas-bawah,” terang Unggul Prakoso dari Restu Motor Pondok Gede Bekasi. Sementara Aries dari bengkel Jeep Craft Unlimited ikut buka suara, “Tipe pegas lebih pas diperuntukkan bagi bidang vertikal. Pegas ini mampu mengunci bidang vertikal untuk tidak bergerak turun.” Jenis pegas biasa dipergunakan pada bagasi seperti pada Jeep Cherokee.
“Bisa saja jenis pegas ini dipergunakan pada bidang horisontal, namun hasilnya tak akan maksimal.
Perlu diingat, kap mesin wajib jadi fokus utama untuk ‘diamankan’. “Bagian ini selain mendapat tekanan angin juga rawan terbuka lantaran hentakan.
Terlebih jika medan yang diterjang memiliki kontur yang cukup kasar seperti halnya off-road,” papar Unggul.
Pengunci pada jenis tusuk biasanya memiliki tali kawat baja. Perlu diingat bahwa kawat ini bukanlah peranti yang menahan bidang yang ditahannya.
Peran tali kawat ini semata-mata untuk memegangi pengunci, sehingga apabila kunci dibuka dari tempatnya tidak akan jatuh atau hilang.
Beberapa tipe tusuk berkembang menjadi lebih modis dan moderen. Seperti halnya bonnet pin lansiran Aerocatch.
Tali kawat sudah tidak nampak lagi lantaran penguncinya didesain menyatu dengan unit bonnet pin.