Jip.co.id - Pada akhir tahun lalu Nissan Indonesia menghadirkan Nissan Magnite.
Nissan Magnite menggunakan mesin baru kapasitas 999 cc dengan bantuan turbo.
Tenaga yang dihasilkan memang hampir setara mesin naturally aspirated kapsitas 1.500 cc yakni di 100 dk.
Namun, berkat bantuan turbonya membuat torsi Nissan Magnite melonjak hingga 152 Nm untuk varian CVT.
Lalu seperti apa hasilnya saat dipacu berakselerasi? Dan seperti apa jika dibanding dengan rival terdekatnya?
Baca Juga: Alasan Pengunaan Kunci Torsi Untuk Kencangkan Baut Mesin
Untuk standar pengujian akselerasi dari 0-100 km/jam, Magnite bisa mencatatkan waktu 11,5 detik.
Angka tersebut masih lebih lambat dari rivalnya Kia Sonet yang bisa lebih cepat 0,1 detik dengan parameter yang sama.
Namun untuk pengetesan 0-60 km/jam, Magnite lebih baik ketimbang Sonet.
Mesin turbonya membantu Magnite berakselerasi dengan cepat. Sehingga akselerasi 0-60 km/jam diselesaikan dalam waktu 4,9 detik.
Sementara Kia Sonet harus puas dengan 0,3 detik lebih lambat yakni 5,2 detik.
Baca Juga: Cukup Dengan Melakukan 3 Hal Ini Bikin Mesin Mobil Irit BBM!
Tapi keadaan berbalik ketika di akselerasi pertengahan, kecepatan 60-80 km/jam, Sonet berbalik unggul 0,1 detik dibanding Magnite yang mencatatkan 2,7 detik.
Begitu juga ketika akselerasi 80-100 km/jam. Catatan waktunya semakin melar lagi.
Sonet bisa menghasilkan watu 3,6 detik sedangkan Magnite 3,9 detik.
Jadi bisa digambarkan, kalau mesin dan CVT Magnite lebih berdaya saat 60 km/jam pertama.
Sementara powerband mesin Sonet dengan kombinasi CVT lebih unggul di kecepatan 60 km/jam ke atas.