"Alasan pertama, saat melewati ceruk V, winch relatif lebih aman dan memudahkan navigator melakukakn pengontrolan melalui 'jendela' kecil di kap mesin," terang Gatot.
"Sudah itu dengan winch yang bersih otomatis kinerjanya pun akan selalu optimal," bebernya.
Konsekuensinya radiator juga mesti pindah kebelakang, "Jujur saja ini banyak diragukan oleh banyak offroader untuk bisa optimal di jalur offroad ekstrem," paparnya.
"Tapi saya coba menyiasatinya dengan menggunakan radiator alumunium 4 ply dengan volume air sekitar 10 liter, 4 liter lebih banyak dari volume radiator standar mesin Toyota 13 BT." jelasnya.
Lantaran kebutuhan offroad, mesin pun ganti dengan yang lebih bandel. Mesin Toyota 13BT pun diboyong menggantikan mesin asli Ford T6.
Kaki-kaki asli Ford T6 dipensiunkan, lantaran kepada pemilihan soal spare part dan penguatan. Itu kenapa gardan Toyota VX80 diandalkan mengganti gardan asli Ford.
Baca Juga: Ini Tips Mengetahui Odometer Mobkas Dimanipulasi
Jeroan gardan pun diganti dengan part heavy duty agar lebih aman saat melibas medan ekstrem.
Konstruksi gardan, untuk bagian depan tetap mengandalkan bawaan link arm VX80. Sedangkan sistem 4 link-arm belakang sudah custom, pakai material arm yang lebih kuat.
Untuk sokbreker, sudah andalkan coilover shock keluaran King. Bagian belakang ditambahkan coil spring asli Land Cruiser untuk menahan bobot barang bawaan.
Ruang barang di dalam bak harus berbagi dengan perangkat penting mobil, seperti tangki, winch, atau radiator. Itu kenapa sebagian besar cargo barang pindah ke atas bak.
Uniknya knalpot menghadap keatas, seperti alat berat. Tujuannya agar asap tidak mengganggu saat hidupkan mesin di lokasi camping atau berhenti makan siang di lokasi trek.
Mengasikkan berbagi trik dengan pria ini. Pengalamannya menangani berbagai macam alat berat rupanya banyak diaplikasikan ke mobilnya.