Sebelum Pasang Suspension Lift, Coba Perhatikan Hal Ini

Nabiel Giebran El Rizani - Minggu, 9 Mei 2021 | 13:40 WIB

Penggunaan lift kit (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Selain penggunaan suspension lift, pemilik SUV dan D-Cab juga harus memperhatikan aksesori dan peralatan recovery beserta pendukung yang akan dipasangkan.

Pasalnya, semua aksesori yang dipasang akan sangat berpengaruh dengan bobot yang nanti membuat kerja suspensi jadi tidak optimal.

Suspension lift memiliki beberapa pilihan spring rate atau tingkat kekerasan per (pegas).

Umumnya tersedia dua pilihan, medium dan hard atau di beberapa merek menggunakan pilihan heavy duty atau non heavy duty.

Biasanya kalau medium atau non heavy duty, spring rate-nya berkisar 50 kgm/mm.

Baca Juga: Isi Angin Ban Harus Saat Ban Dalam Keadaan Dingin?

Sementara yang hard atau heavy duty berkisar 100 kgm/mm.

Nah, jika Anda ingin menggunakan aksesori atau peralatan recovery lengkap, disarankan menggunakan suspension lift tipe heavy duty.

Ini karena akan kuat dalam menopang bobot mobil yang sudah jauh bertambah berat akibat penggunaan aksesori dan peralatan recovery.

Suspension lift

Namun, jika Anda hanya ingin tampil minimalis atau sekadar menggunakan bullbar, disarankan pakai tipe non heavy duty.

Jangan terbalik, pasang aksesori lengkap, tapi hanya pasang per dengan spring rate non heavy duty. 

Baca Juga: Hasil Tes Akselerasi dan Konsumsi BBM Suzuki Vitara

Ini akan membuat suspensi akan terlampau keras kerjanya dan enggak awet atau bahkan bisa langsung amblas.

Begitu juga sebaliknya, jika hanya ingin tampil dengan aksesori minimalis, disarankan untuk menggunakan spring rate medium atau non heavy duty.

Kalau hanya pasang bullbar tapi pakai per dengan spring rate hard atau heavy duty, maka bantingan mobil akan keras dan tidak nyaman untuk harian.

Jadi selalu pertimbangkan dulu aplikasi aksesori dan peralatan recovery, baru tentukan spek suspension lift-nya ya gaes.