Jip.co.id - Tekad Dadan Pohang telah membulat, Jeep Comanche yang nota benenya tidak pernah dijual di Indonesia ini dipilih sebagai acuan untuk rubahan Jeep Cherokee 1995 miliknya.
Internet lah yang kemudian banyak menyuplai informasi.
“Comanche menjadi acuan yang paling logis, namun tidak lantas mentah-mentah semuanya diterapkan. Wheelbase Cherokee yang lebih pendek dibandingkan Comanche tetap dipertahankan, karena dianggap paling ideal dengan kebutuhan medan speed off-road,” lanjutnya.
Baca Juga: Hindari Perlakuan Ini Agar Kisi-Kisi AC Awet
Mengenai Cherokee-nya, “Mau disebut Cherokee pikap boleh-boleh saja. Tapi aku lebih suka menyebutnya sebagai Comanche lokal,” gelaknya.
Comanche lokal yang rajin gonta-ganti livery ini pun masih menjadi andalannya di ajang Speed Off-Road Nasional hingga sekarang dan telah mengumpulkan banyak trophy.
Bodi yang rendah memiliki kestabilan yang lebih baik saat melaju kencang.
Oleh sebab itu untuk mendapatkan tinggi yang ideal namun tetap memiliki ruang yang cukup luas saat roda tertekan ke arah atas, maka fender bawaan pabrik pun harus rela dipangkas dan dibesarkan.
Pintu bawaan pabrik masih digunakan, namun khusus pada bagian jendela diganti kaca akrilik dengan bukaan geser seperti yang banyak digunakan kendaraan reli.
Interior didesain sederhana dan fungsional.
Kabin sepenuhnya terlindungi rollbar yang ditanam secara permanen, dan tersambung sepenuhnya dengan keseluruhan bodi dan sasis.
Sebuah tabung pemadam kebakaran pun ditempatkan pada bagian yang mudah diakses jika terjadi kebakaran.
Baca Juga: Ini Dia Dampak Negatifnya Beli Ban Mobil Bekas
Booster rem bikinan PBR digunakan untuk membendung laju kendaraan. Tak hanya satu, melainkan dua unit sekaligus.
Masing-masing memiliki tugas untuk mengontrol rem bagian depan dan belakang.