Namanya juga bahan, pasti ada saja kekurangannya. "Apalagi sudah berumur 35 tahunan...pasti karat sudah mulai nongol disana sini," ujar Aulia.
Opik pun harus ekstra teliti mengerjakan urusan bodi Hardtop ini, "Lekukannya mesti semirip aslinya, apalagi titik-titik di body gak boleh hilang," ucap Opik.
Setelah selesai dengan pengelasan, Opik pun meramu cat khusus atas permintaan Aulia. "Pengin warna yang beda, coklat tapi bukan yang biasa kaya yang ada disini," bisik Aulia.
Warnanya mirip seperti olive green yang dilaburkan ke FJ43 di FJ Company di Amerika. Cakep banget!
Bodi sudah mulus dan bebas karat, maka sekarang giliran peremajaan bagian karet-karet bodi. Hardtop memang harus pakai karet orisinal, "Kalau gak orisinal pintu bisa gak rapet nutupnya..terus ada aja bunyi-bunyinya," tegas Aulia.
Ia dan Opik pun harus berpindah ke beberapa toko onderdil Toyota di berbagai tempat untuk melengkapi seluruh karet-karet yang ada di mobil ini.
"Contohnya aja, di pintu depan itu setidaknya ada 5 karet yang harus diganti, itu belum termasuk karet kaca ya," tukas Opik.
Baca Juga: Menambah Sendiri Oli Mesin Mobil? Ingat Ada Aturannya
Sesuai harapan Aulia, terbukti ketika seluruh karet diganti baru orisinal, tidak terdengar bunyi-bunyian dari pintu atau bodi belakang dan lainnya. Senyap dan rapat!
"Hardtop versi Australia itu antara lain bedanya dengan yang di Indonesia adalah beda di kaca pintu depan dan spionnya.
Kaca depan model one piece dan kaca spionnya modelnya lebih cembung buatan Murakami juga," jelas Aulia. Nah, kaca one piece dan kaca spion ini pun langsung diaplikasikan ke Hardtop miliknya ini.
Untuk velg, Aulia juga menggantinya dengan velg OEM Hardtop versi Australia yang menggunakan ukuran 16 inci.
"Saya tambahkan dop OEM TLC ditengahnya," bilangnya. Lalu bannya pakai BF Goodrich AT KO2 ukuran yang sama.
Yang cukup menakjubkan dari mobil ini ketika JIP mencobanya jalan, suspensinya terbilang nyaman banget untuk Hardtop!
"Rahasianya ada di per yang dibangun ulang dan ganti karet-karetnya, dan sokbreker ganti pakai Bilstein," ungkap Opik.
Selain suspensi, mesin juga terasa lebih bertenaga dan halus suaranya. "Kalau mesin memang saya ganti dengan 3F versi Australia, saya ganti berikut transmisi 5 speed jadi makin enak tenaganya," jelas Aulia.
Yup, mesin 3F ini memang tenaganya lebih terasa dibandingkan mesin 2F, ini memang diperlukan di Australia yang kontur jalannya lebih banyak berbukit-bukit.
Sumber: Iman Firman