Cara Untuk Mengoptimalkan Mesin Diesel Lawas, Cobain Deh!

Nabiel Giebran El Rizani - Sabtu, 28 Agustus 2021 | 10:50 WIB

Spesifikasi mesin diesel 4.2 Liter dengan katup 24 Valve berkode 1HD-FT (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id – Mesin diesel punya kelebihan nilai ekonomis yang baik dan lebih bersabat dengan lingkungan.

Kendaraan jip dan SUV yang menggunakan mesin diesel pra-commonrail masih menjadi incaran.

“Sebenarnya mesin-mesin lawas tersebut masih bisa di-push performanya,“ tutur Reizy Viraldi dari bengkel XC Trial di Pondok Cabe, Jakarta Selatan.

“Namun jangan lantas disamakan dengan commonrail ya, perbandingannya jadi enggak apple to apple nantinya,” sahut pria yang banyak bergelut dengan mesin diesel ini.

Dalam hal ini, Reizy akan berbagi ilmu mengoptimalkan mesin diesel lawas yang akan dibagi dalam beberapa tingkat penggunaan.

Namun menurutnya, upgrade optimalisasi dengan spesifikasi standar menjadi pondasi utama, sebelum melangkah pada level lain.

“Jika dasarnya benar, maka langkah ke depannya sudah lebih mudah dan tepat,” jelasnya.

Baca Juga: Karena Faktor Umur, SUV Juga Bisa Terjadi Kebocoran Air Dalam Kabin

Penggantian filter

Penggantian filter yang berhubungan dengan kinerja mesin.

penggantian meliputi filter udara, supaya aliran udara menjadi lebih lancar dan juga bersih.

Hal ini berguna pada asupan udara dalam ruang bakar.

Namun jika ingin hasil yang lebih baik, bisa ditingkatkan dengan filter aftermarket

Penggantian filter solar menyusul berikutnya.

Penggantian ini dilakukan supaya aliran bahan bakar menjadi lebih bersih dan lancar.

Efeknya mesin bekerja penuh sesuai dengan porsi standarnya tanpa dibebani hambatan pada aliran udara maupun fuel linenya.

Mengganti nosel solar

Masalah pada nosel di mesin diesel, terutama lokal, banyak terjadi karena kualitas bahan bakar yang kurang baik.

Biasanya solar lokal memiliki kadar sulfur dan air yang tinggi, dua hal inilah yang kemudian merusak nosel.

Akibatnya, banyak nosel yang rusak pada ujung-ujungnya, kondisi seperti ini membuat tekanan nosel berbeda satu dengan lainnya.