Dan juga karburator khusus gas untuk mengasup bahan bakar gas kedalam mesin.
“Rasanya untuk soal tenaga, mesin tidak mengalami perubahan, baik berkurang ataupun bertambah,” tutur Jay Meloto offroader Manila, yang JIP jumpai.
Namun secara fungsi, jadi lebih baik karena bahan bakar yang masuk ke dalam mesin terus stabil apapun posisi mobilnya.
Dan konsumsi bahan bakarnya jadi lebih irit ketimbang bensin.
“Selain itu, bobot mobil jadi berkurang cukup jauh, karena bobot tabung ukuran 12 kg saat penuh lebih ringan dibanding tangki bensin 70 liter dalam kondisi penuh,” cerita Jay yang sudah memasang di kendaraan tubularnya.
Nah, kira-kira gimana ya tanggapan off-roader Tanah Air. Apakah sudah ada yang berani coba inovasi ini?
Maklumlah, bayang-bayang bahan bakar gas mudah meledak masih melekat dipikiran kita.
Tapi semoga saja ada yang mau coba…