Jip.co.id - Tahun 1960 menjadi kiprah perdana 40 series. Konstruksi kaki-kaki dari generasi 20 series masih dipertahankan.
Ciri yang menonjol terdapat pada posisi bonggol belakang yang berada di tengah.
Ciri ini bertahan hingga tahun 1962, di mana posisi bonggol gardan belakang pindah ke sebelah kanan.
Posisi ini bertahan hingga 40 series dipensiunkan, dan tetap dipergunakan pada 70 series hingga saat ini.
Pada perkembangannya, bagian kaki-kaki 40 series mengalami rombakan menjadi lebih kokoh.
Model awal FJ40 menggunakan as roda dengan jumlah spline 10.
Baca Juga: Gejala Susah Starter Di Pagi Hari, Ini Penyebabnya
Ini berlangsung hingga tahun 1967 saat diganti dengan as roda 30 spline yang lebih kokoh.
Setahun kemudian cv joint pada gardan depan diganti dengan birfield, yang membuat konstruksinya kian kokoh.
Perubahan minor kembali terjadi pada tahun 1975, di mana knuckle steering atau yang kita sering sebut sebagai paha ayam diperbesar.
Penyempurnaan terakhir terdapat pada 1981, dengan melakukan penggantian diameter bushing menjadi lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam beberapa kasus khususnya di Indonesia, waktu diberlakukan revisi bisa saja berbeda dengan Jepang ataupun negara lainnya.
Sebagai contoh gardan 30 spline baru diperkenalkan pada tahun 1970an.
Ini bisa saja karena kebijakan yang diambil pada saat itu atau terjadi keterlambatan pada pasokan dari negara asal.
Namun walau terlambat Indonesia mengalami semua penyempuraan hingga final produksi 40 series di tahun 1985 ( Jepang 1984).
Baca Juga: Tips Menghilangkan Bau Rokok Di Plafon Mobil
Dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun, 40 Series semakin kuat dan bertambah kokoh dalam hal kaki-kaki.
Bisa dikatakan bahwa generasi paling muda merupakan Land Cruiser 40 series yang paling superior dalam hal kaki-kakinya.
Nah, pantas digemari sama offroader ya!