Jip.co.id - Semua alat kelistrikan yang membangkitkan tenaga, mempunyai hitungan yang ketat agar tidak terjadi korsleting. Apakah itu power inverter atau converter...
Apalagi saat ini inverter sudah banyak ragam daya, mulai 50 watt hingga 1.300 watt. Seperti yang banyak digunkan pada kendaraan camper atau offroad adventure.
Padahal, pengkabelan di mobil, tidak didesain menerima arus yang besar.
Tapi, bukan berarti tidak bisa dipakai. Nah biar aman, ada resepnya.
Baca Juga: Niat Awal Ingin Restorasi Suzuki Jimny, Akhirnya Jadi Begini
Pemasangan ukuran sekering pun ada rumusnya, yaitu watt dibagi voltase.
Misalnya menggunakan inverter dengan daya 500 watt. Maka 500 watt dibagi 12 volt. Hasilnya, 41 ampere.
Jadi, sekering yang dipasang pada input inverter adalah maksimal 41 ampere. Tapi, lebih aman gunakan yang 30% lebih kecil.
“Misalnya 30 atau 25 ampere,” tambah Rahmad dari gerai Aska Premium di Kalimalang, Jakarta Timur..
Begitupun pada output-nya. Hitung dengan rumus yang sama. Hitungannya, 500 watt dibagi 220 volt. Hasilnya 2 ampere.
Nah, kalau mau lebih aman lagi, gunakan master sekering pada aki. Ini berlaku jika power inverter yang digunakan lebih dari satu.
Caranya mudah, cukup jumlahkan saja besarnya sekering pada input. Misalkan ada 3 inverter dengan daya 500 watt.
Maka, pada master sekering harus dipasang sekering ukuran 75 ampere.
Dengan demikian, bila ada beban listrik yang melebihi, sekering langsung putus.
Jadi tidak terjadi gejala korsleting yang berpengaruh pada sistem kelistikan pada mobil. Aman kan?