Jip.co.id - Sudah pada tahukan? Kalau Pajero adalah sebuah nama yang diambil dari nama kucing liar di belantara hutan Argentina.
Yup, sesuai namanya, Mitsubishi Pajero dibangun sebagai kendaraan yang mewadahi para pecinta alam liar.
Namun di Spanyol, nama Pajero sendiri diganti dengan Montero, alias pendekar hutan. Berbeda nama, namun masih satu makna, yaitu penguasa hutan.
Apapun namanya, yang jelas Pajero telah menjadi SUV idaman bagi para penggemar offroad. Apalagi untuk generasi awal yang hadir tahun 1982-1990.
Baca Juga: Bersihkan Rem Mobil Anda Dengan Ini, Biar Makin Lancar!
Di Indonesia sendiri Pajero pertama datang di awal 1990-an, alias generasi kedua Pajero.
Generasi kedua Pajero jauh dari kesan off-roader. Tampilannya halus dan memikat meski tetap terlihat gagah.
Ia pun menarik minat kalangan atas untuk memilikinya sebagai lambang prestise. Apalagi harganya terbilang mahal pada saat itu.
Dan saking populernya, sebuah karoseri menjiplak bentuknya untuk dipasang pada sasis minibus lokal.
Sayangnya, kesuksesan ini tidak diikuti Pajero generasi ketiga. Bahkan, APM Mitsubishi pada waktu itu pun menghentikan penjualan Pajero di Tanah Air.
Mitsubishi Pajero juga dikenal memiliki sistem transmisi 4WD yang canggih. Lewat sistem transfer case Super Select andalan mereka.
Sistem ini dapat membagi tenaga mesin ke gardan depan dan belakang, dengan pilihan 2x2, full time four wheel, 4x4 part time dan 4x4 low gear.
Tahun 2006 lalu, Mitsubishi Pajero generasi keempat lahir ke bumi ini. Sepintas desain luarnya tak banyak berubah dari generasi ketiga.
Hanya saja beberapa sudut dibuat lebih membulat sehingga terlihat lebih besar dan modern.
Baca Juga: Penyebab yang Bikin Mesin Mobil Overheat, Mesti Waspada Nih!
Pajero bukanlah SUV khusus perkotaan seperti Hyundai Palisade, sosoknya mungkin akan ada dibayang-bayangnya Toyota Land Cruiser 200 series.
Sayangnya, generasi ke empat ini masih terus dipertahankan oleh Mitsubishi. Sedangkan rivalnya, sang Land Cruiser sudah lebih dahulu mengeluarkan generasi berikutnya.