Jip.co.id - Saat di medan offroad, traksi maksimal pada ban adalah pada saat menggunakan tekanan angin yang sangat rendah.
Di beberapa trek, seperti di lumpur misalnya, tekanan angin ban ideal berada diantara 10 psi.
Tujuannya agar bidang tapak yang menyentuh tanah akan semakin lebar.
Namun tekanan ban yang rendah tersebut hanya ampuh di medan buruk, justru membahayakan ketika berjalan di jalanan aspal pada kecepatan tinggi.
Baca Juga: Begini Rasanya Sherp ATV, Kendaraan Amfibi Dengan Torsi 2.800 Nm!!
Tentunya pasca melewati medan offroad, tekanan angin harus dikembalikan ketekanan ideal.
Agar lebih praktis, lahirlah teknologi yang dinamakan sebagai Central Tire Inflation System (CTIS).
Sistem ini memiliki banyak nama lain seperti Automatic Tire Inflation System atau Self Inflating System.
CTIS sendiri memang bukan hal yang baru di dunia off-road, karena sejatinya militer sudah menggunakan teknologi ini sejak awal dekade ’40-an.
Bagi kendaraan militer, CTIS sangat berguna ketika bertemu medan buruk di peperangan.
Karena tekanan angin di setiap ban dapat dikontrol dari dalam kabin, otomatis memberikan kepraktisan bagi prajurit, tidak perlu keluar dari kendaraan.
Baca Juga: Punya Dimensi Raksasa, Ini Beberapa Fungsi Lain Ban Milik Sherp, Salah Satunya Suspensi
Tentu ini memberi perlindungan prajurit dari kemungkinan kontak senjata dengan musuh.
Selain untuk keperluan off-road, CTIS juga berguna ketika truk militer akan diangkut pada kapal atau pesawat yang memiliki tinggi terbatas.
Humvee adalah jip militer pertama yang menggunakan CTIS buatan Dana.
Selain Dana, pabrikan raksasa asal Amerika, General Motors sempat membuat CTIS untuk keperluan Chevrolet Blazer, C10 dan Silverado pada dekade ’80-an hingga awal ‘2000-an.
CTIS menggunakan tujuh komponen utama, yakni modul CTIS yang tersambung dengan ECU (komputer mesin), control panel, pneumatic control unit, tabung udara, speed sensor, inflator line dan wheel valve.
Meski belum tersedia untuk versi sipilnya, beberapa produsen aftermarket seperti Dana dengan merek Spicer CTIS dan Aperia Technologies.
Mengklaim bahwa teknologi CTIS mereka akan tersedia untuk publik. Kita tunggu saja ya...