Jip.co.id - Salah satu tes saat memilih viscous copotan atau seken, paling mudah yakni dengan memutar kipasnya. Jika saat diputar terasa ringan, dapat diindikasikan bahwa fluida pada kopling viscous telah berkurang atau malah habis.
Dalam kondisi mesin dingin putaran kipas akan berada jauh di bawah putaran mesin. Namun dalam kondisi panas akan sejalan dengan putaran mesin. Hal ini disebabkan karena bi-metal bereaksi terhadap panas.
Sedangkan jika kipas diputar terlalu berat, biasanya disebabkan oleh oli silikon pada kopling telah beku. Sehingga kipas berputar sejalan dengan putaran mesin seperti halnya kipas manual. Dua hal ini tentu membawa dampak buruk, berupa berkurangnya performa mesin, namun hal tersebut tidak akan menyebabkan mesin overheat.
Baca Juga: Cara Untuk Melihat Spesifikasi Dan Waktu Ganti Minyak Rem
Saat berburu viscous fan, pastikan ukuran diamater bentang ataupun dimensi kipas viscous sama dengan kipas yang akan diganti.
Ukur dimeter kipas bawaan kendaraan sebagai pedoman dasarnya.
Pastikan bahwa kipas viscous dipilih dalam kondisi utuh. Utamakan pada viscous clutch yang berwujud rotor tengah yang dilengkapi dengan kisikisi pelepas panas dalam kondisi lengkap.
Pastikan bi-metal yang berbentuk seperti obat nyamuk bakar ada di posisi seharusnya.
Baca Juga: Daihatsu Rocky Off-Road Ini Ternyata Hasil Kawin Silang Mobil Lain
Ciri kipas viscous yang baik, dapat ditandai dari respons putarannya. Jika kipas dalam kondisi terpisah dari mesin, peganglah dan tahan as kipas, kemudian putar kipas. Jika putaran terasa sedikit berat, bisa dipastikan kondisi kipas masih baik. Namun jika terasa terlalu ringan atau pun terlalu berat, maka kipas tersebut bermasalah.
Saat memasang pada mesin, lakukan rombakan seminim mungkin, terutama pada kipas. Usahakan saat dipasang, kipas ada pada jarak idealnya dan jangan terlampau dekat dengan radiator.