Jip.co.id - Harga ban bekas, terlebih ban off-road memang sangat mengiurkan secara ekonomis.
Namun, perlu diingat, bahwa ban berhubungan langsung dengan safety.
Dan karena berstatus bekas, kita pun kerap tidak mengetahui sejarahnya, jadi harus cermat saat memilih.
Berikut tipsnya.
1. Tanggal Produksi Ban
Melihat umur dengan memperhatikan tanggal produksi ban yang tertera pada dinding sisi luarnya.
Biasanya terdapat 4 angka sebagai kodenya.
Dua angka pertama menggambarkan minggu, sedangkan 2 angka sesudahnya menunjukkan tahun pembuatan.
Menurut H Chaidir, umur ban yang ideal berkisar antar 4 sampai 5 tahun.
Baca Juga: Mau Pasang Bumper Aftermarket Untuk SUV? Wajib Perhatikan Hal Ini
2. Rambut Ban
‘Rambut’ cetakan yang masih menempel menjadi salah satu indikasi kondisi keausan ban.
Kalau masih ada, bisa dipastikan jam gelindingnya belum tinggi.
3. Permukaan Ban Harus Rata
Hindari ban yang memiliki keausan tidak merata atau yang bergelombang.
Walau kondisi suspensi dan kaki-kaki kendaraan kita bagus, namun mutu pengendalian akan jelek, tidak anteng, dan kerap ngloyor ke kiri dan ke kanan.
4. Bibir Dalam Ban
Bibir ban bagian dalam (heel) masih dalam kondisi bagus dan tidak terkoyak.
Kondisi bagian ini menjadi penentu ban tersebut bisa tubeless atau tidak.
Dalam kerusakan dalam batasan tertentu masih ditoleransi dengan pemakaian ban dalam.
Baca Juga: Pernah Merasakan Performa Mesin Loyo? Bisa Jadi Ini Sebabnya
5. Perhatikan Dinding Bagian dalam Ban
Pastikan kondisinya belum ada cacat dan masih mulus, begitu pun dengan kondisi bekas tambalan ban.
Hal ini menunjukkan bahwa sabuk ban (belt) nylon maupun baja masih utuh dan belum putus.