Jip.co.id - Mobil bensin saat ini, rata-rata pasti sudah menggunakan sistem pengapian Coil On Plug (COP).
Dimana sistem pengapian ini menggunakan coil atau koil disetiap masing-masing busi.
Tidak jarang kalau pengapian COP ini rusak satu per satu, tidak sekaligus.
Baca Juga: Bikin Ngiler Lihatnya, Toyota Land Cruiser 70 Jadi Pikap Garang Dengan 6 Roda
Nah, banyak pengguna mobil yang membeli coil mobilnya hanya yang rusaknya saja. Dan parahnya lagi pakai koil yang palsu.
"Di luar banyak yang jual koil murah dengan harga sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 400 ribu," ucap Atak, pemilik Atak ECU2000.
"Tapi sebenarnya orang nggak boleh pakai, karena mungkin CDI di dalam koil palsu lebih jelek kualitasnya, jadi bisa merembet ke computer (ECU) ujung-ujungnya," sambungnya.
Atak menjelaskan, kalau ECU rusak, biaya perbaikannya justru akan jauh lebih mahal ketimbang mengganti koil dengan produk orisinal.
Di bengkel miliknya, servis ECU dibanderol sekitar 25 persen sampai 30 persen dari harga ECU baru.
"Untuk mobil Jepang biasanya biaya servis yang dikenakan sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 jutaan. Sedangkan untuk mobil Eropa dibanderol mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 3 jutaan," ucapnya.
Menyimak penjelasan itu, mending pakai koil orisinal ketimbang tergoda pakai koil murah tapi akhirnya malah merusak ECU dan biaya yang harus keluar untuk memperbaikinya malah bikin tekor di ongkos.