Jip.co.id - Tidak seperti mesin diesel konvensional yang menggunakan fuel distributor berupa pompa bertekanan yang menyalurkan solar ke injektor yang biasa disebut ‘bosch pump’, mesin diesel modern sudah jauh lebih canggih.
Mesin diesel common-rail saat ini sudah menggunakan ‘rail’ yang berisi solar bertekanan dari tangki bahan bakar, kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar melalui semburan Piezzo Electric Injector yang bertekanan sangat tinggi sekitar 3.000 bar.
Baca Juga: Ternyata Tren Overland Di Indonesia Awalnya Karena Klub Ini!
“Sebenarnya mesin diesel itu ngga banyak perawatan, yang terpenting adalah bagian yang berhubungan dengan injektor tersebut,” terang Taqwa SS dari bengkel Garden Speed.
Tetapi, meski begitu masih ada pantangan yang perlu dihindari dan diperhatikan pemilik mobil bermesin diesel common-rail.
Seperti memanaskan mesin terlalu lama yang hanya akan membuat bahan bakar terbuang percuma. Kinerja mesin sudah dikontrol oleh ECU yang mengatur suplai bahan bakar dan udara berdasarkan suhu mesin. Hidupkan mesin kurang dari semenit, mobil sudah bisa langsung dikendarai.
Jangan membiarkan filter solar kotor terlalu lama bagi pengguna yang kerap menggunakan solar berkadar sulfur tinggi.
Demi keselamatan injektor yang harganya tidak murah, sebaiknya mengganti filter solar lebih cepat dari jadwalnya. Misal disarankan 100 ribu kilometer, untuk pengguna solar sulfur tinggi, sebaikanya ganti tiap 40 ribu kilometer.
Baca Juga: Ini Dia Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Pengguna Diesel Modern (1)
Tidak perlu mengisi solar ketika tersisa seperempat tangki, hingga solar ludes pun, mesin diesel common-rail tidak akan ada kejadian ‘angin palsu’.
Jangan membiarkan soket kotor. Anggapan mesin diesel lebih tahan air karena tidak ada sistem pengapian sebaiknya agak dikesampingkan pada mesin diesel common-rail. Karena menggunakan ECU, banyak sensor yang dipakai. Sebaiknya jaga kebersihan soket.