Jip.co.id - Ban tubeless memang membuat karet ban hanya membalut pelek saja. Di antara pelak dan ban hanya ada udara. Keunggulan tubeless tentu ada pada sektor keselamatan berkendara.
Beda dengan yang menggunakan ban dalam. Ketika tertusuk benda tajam, ban tubeless pasti tidak akan langsung meledak. Udara pada ban tidak langsung keluar habis. Mengurangi resiko kecelakaan yang akan terjadi.
Baca Juga: Suzuki Jimny Ala Off-Roader Malaysia, Pakai Mesin Toyota Camry!
Memang banyak keunggulan dari ban tubeless, tetapi ada juga hal yang perlu diperhatikan. Seperti penambal ban tubeless tipe tusuk, sebaiknya jangan terlalu sering digunakan.
Tambal tipe tusuk dikhawatirkan bisa memotong kawat baja didalam ban, bisa menyebabkan ban jadi bunting. Selain putusnya kawat baja pada ban, bisa juga menyebabkan kawat berkarat.
Untuk penambal tipe cairan yang dimasukkan melalui lubang pentil, sebaiknya dibalans ulang. Karena adanya cairan akan membuat perbedaan bobot pada roda.
Perhatikan pentil pada ban tubeless. Pentil tubeless bisa juga menyebabkan kebocoran karena kondisi karetnya yang getas.
Baca Juga: Suzuki Jimny Long Masih Jadi Incaran Penghobi Sampai Sekarang
Untuk yang mengisi ban menggunakan nitrogen, tak perlu khawatir untuk menambah dengan angina biasa. Karena 75% dari udara yang ada adalah nitrogen.
Jaga selalu tekanan angin ban sesuai spesifikasi pada petunjuk di tiap kendaraan. Khusus ban cadangan, tekanan anginnya boleh dibuat lebih tinggi 5 psi untuk jaga-jaga.