Jip.co.id - Kehadiran Jeep Cherokee (XJ) di Tanah Air sejak 1994 memberikan warna segar dari penggemar Jeep.
“Sejak era 1996, komponen lokal diwajibkan oleh pemerintah, ketika Jeep Cherokee dirakit di Indonesia,” kenang ucapan almarhum Kemal A Bachrie dari Khatulistiwa Surya Nusa di kawasan Jln Pemuda, Jakpus.
Baca Juga: Perhatikan Transfer Case Jeep Cherokee XJ Sebelum Beli, Begini Caranya
Meski tidak semua komponen, ada beberapa parts yang dibuat di sini mengandalkan vendor yang disetujui pabrikan.
Seperti kabel dan beberapa bagian interior, seperti door trim, plafon dan jok, dibuat di Indonesia.
Sudah pasti ketika itu penggunaan komponen lokal ini sebagai upaya menekan harga agar bisa dijual lebih murah, selain tentunya mendukung industri dalam negeri.
Baca Juga: Jeep XJ Cherokee Off-Road Ini Punya Tampilan Yang Sangar Banget!
Waktu pun berlalu, komponen ini bertemu dengan ‘umur pakai’ yang tak bisa dielakkan.
Gejala seperti lampu indikator menyala, seperti indikator peringatan tekanan oli, lampu Engine Check, serta lebih parah lagi ketika sudah mempengaruhi kinerja mesin.
Seperti pada Jeep Cherokee milik Prasetyo, putaran mesinnya tidak mau kurang dari 2.000 rpm! Wah kan merepotkan sekali.
Setelah diusut, tak ada komponen yang rusak, tetapi ada hal vital yang perlu diperhatikan.
Balutan kawat pada kabel, ketika sudah dipakai sekian lama mulai getas, sehingga satu dan lainnya lengket.
Efeknya, terjadi induksi listrik antarkabel tersebut.
Baca Juga: Inden Land Cruiser 300 Panjang? Calon Pembeli Kudunya Dikasih Ini Dulu
Anehnya, gejala ini hanya ditemui pada Jeep Cherokee yang sudah menggunakan kabel buatan lokal.
Untuk versi bawaan Jeep Cherokee dari Amerika, tidak ada gejala seperti ini.
Tak heran kalau kabel copotan dari Jeep Cherokee 1994 pun cukup banyak dicari.