Jip.co.id - Overheat pada mesin mobil bekas bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
Kejadian ini seringkali membuat pemilik mobil kebingungan karena kurangnya pemahaman mengenai overheat.
Ujung-ujungnya mobil terpaksa mogok di tengah jalan.
Namun, bagi yang sudah mengerti gejalanya, dapat segera mengantisipasi.
Baca Juga: Konsep Jeep XJ Cherokee Ini Gabungan Speed Off-Road Dan Adventure
Biasanya overheating terjadi karena ada sistem mesin atau bagian dari sistem mesin yang tidak berfungsi dengan baik. Apa saja penyebabnya?
Faktor yang pertama adalah adanya kerusakan pada radiator.
Ketika air radiator kurang atau habis di sistem pendingin mesin, mesin bisa mati karena overheating.
Tak hanya jumlah air dalam radiator, tingkat kekeruhan air tersebut juga bisa membuat radiator kotor dan mengendap.
"Kalau pakai air biasa, mestinya setiap sebulan sekali diganti," kata Anwar Lubis, juragan bengkel Ridho Radiator di Jln. Srengseng Raya No.23, Jakarta Barat.
Periksa juga tutup radiator, kangan-jangan tutupnya lepas atau sudah rusak.
Tak ketinggalan, periksa juga selang radiator yang menyalurkan air panas ke radiator dan air dingin.
"Cek juga apakah waterpump-nya mampat. Bisa jadi karena usia pakainya sudah lama, sehingga tidak maksimal lagi fungsinya," lanjut Anwar yang sudah bertahun-tahun menyervis atau mereparasi radiator.
Kipas radiator rusak bisa juga menyebabkan overheating, apalagi letak kipas itu agak sulit terlihat.
Kipas ini berfungsi membantu aliran udara dari depan radiator untuk melepas hawa panas.
Selain itu, termostat yang berfungsi mengatur sirkulasi air, bisa saja macet.
"Mungkin karena tidak pakai coolant, karena coolant juga berfungsi melumasi," terang Anwar.
Jika biang kerok tersebut sudah diantisipasi, Anda tak perlu lagi takut akan mesin yang tiba-tiba overheat saat sedang berkendara.