Jip.co.id - "Hardtop ini dulu sempat terjual dan cukup bikin saya menyesal, untung masih bisa saya temukan lagi dan saya beli balik," buka Wiryatmoko.
Dalam kondisi bahan dan masih berwarna apple green bawaannya, si Hardtop ini pun diboyong ke bengkel Lm&T milik Taufik di kawasan Kemandoran, Jakbar, untuk dibangun ulang.
Kali ini enggak hanya di restorasi, tapi juga sekaligus dimodifikasi agar memiliki ciri khas tersendiri.
Baca Juga: Terinspirasi Modifikasi FJ Company, Hardtop Ini Tampil Lebih Modern!
"Saya ingin Hardtop ini jadi ciri khas saya," begitu pesannya ke Opik.
Karena memang restorasi, maka seluruh bodi dikerok total demi mengecek karat yang ada di bodi.
Lalu cat warna dark brown metallic dari Spies Hecker dan vernis Sikkens langsung dilabur ke seluruh bodi.
Baca Juga: Motivasi Memiliki Land Cruiser FJ60 Karena Kenangan Erat Masa Kecil
"Efeknya seperti warna abu-abu gelap," tutur Opik, sapaan akrab juragan Lm&T ini.
Bersamaan dengan seluruh karet diganti baru orisinal, kaca depan diganti dengan yang model one piece seperti FJ40 versi Australia.
Mesin asli Hardtop ini adalah 6 silinder in-line yang berkapasitas 4.230 cc dan masih mengandalkan karburator juga sistem platina kondensor.
Dirasa sudah kurang mumpuni dan boros bensin, maka opsi engine swap pun jadi pilihan Wiryatmoko.
Kepalang tanggung, Wiryatmoko mengganti mesinnya dengan mesin diesel Toyota Land Cruiser HDJ80 yaitu 1HD-T yang sudah dibekali turbocharger.
Baca Juga: Segini Konsumsi Solar Toyota Fortuner 2.8, Lebih Irit Atau Boros Ya?
Mesin berkapasitas 4.2L ini dengan transmisi 5 percepatan dirasa cukup untuk 'menggendong' Hardtop ini jadi lebih buas tenaganya.
Masuk ke interior, nuansa merah terlihat dari jok bucket Master Craft untuk depan. Bahan kulit merah Master Craft ini sangat nyaman diduduki untuk ukuran sebuah jok bucket.