Jip.co.id - Bahas sedikit sejarah mesin Land Rover Defender, cukup melekat dengan dua jenis mesin legendaris.
Land Rover Defender di Indonesia dan dibelahan dunia kenal dengan 2 mesin legendaris, yaitu 200Tdi dan 300Tdi.
Dikalangan offroader pengguna Land Rover Defender pastinya cukup mengidolakan kedua jenis mesin ini.
Baca Juga: Event Sumatra Tribute 2022, Mengulang Sejarah Offroad Legendaris
Keduanya tergolong mesin konvensional yang bandel dan tidak melibatkan banyak peranti eletronik.
Kedua mesin diesel ini memiliki kapasitas sama, yaitu 2.500 cc.
Mesin 200Tdi dan 300Tdi tidak hanya digunakan Defender saja. Land Rover Discovery 1 dan Range Rover Classic juga menggunakan mesin ini.
Baca Juga: Lahirnya Land Rover Discovery, Percaya Gak Kalau Dari Hasil Limbahan?
Seperti pada umumnya mesin diesel, ciri mesin yang sehat bisa dilihat dari asap buangannya.
Asap hitam masih bisa ditolerir, penyebabnya lebih disebabkan setelan bahan bakar diesel yang terlalu boros.
Namun, kalau asap dari knalpot berbau sangit dan warnanya keputihan, sebaiknya diwaspadai.
Ada beberapa penyebab mesin ini mengeluarkan asap seperti itu, salah satunya terjadi kebocoran pada sil turbo.
Cek apakah ada rembesan oli pada rumah keong menuju manifold, bila iya harus diwaspadai.
Baca Juga: Ini Beda Bodi Land Rover Lawas Dengan Defender, Penggemar Wajib Simak
Jika terlihat rembesan oli, maka tanda tersebut mengacu terjadinya kerusakan pada unit Turbo.
Untuk mesin 200Tdi menggunakan turbo Garret T2, sedangkan 300Tdi menggunakan AlliedSignal T25.
Banyak orang berpendapat bahwa mesin 200Tdi lebih bandel dibandingkan 300Tdi.
Khusus 300Tdi, sebaiknya waspadai bagian silinder headnya yang sedikit lebih rentan terhadap keretakan jika dibandingkan dengan 200Tdi.