Jip.co.id - Daihatsu Taft pertama kali masuk ke Indonesia bermesin bensin.
Namanya, Daihatsu Taft F20 atau sering dipanggil "Taft Kancil" atau "Taft Bensin".
Mobil ini cuma dipasarkan selama 3 tahun dari 1977 sampai 1979.
Namun, legenda keperkasaan Daihatsu Taft di Indonesia berawal ketika hadirnya Daihatsu Taft generasi kedua (F50) yang memakai mesin diesel.
Daihatsu Taft F50 yang kondang dipanggil "Taft Kebo" ini memakai mesin diesel 4-silinder 8 katup berkode DG dengan kapasitas 2.530 cc.
Baca Juga: Wajib Ngerti Nih, Ini Waktu yang Tepat buat Servis AC Mobil
Mesin ini adalah salah satu kunci ketangguhan Daihatsu Taft.
DG adalah mesin diesel konvensional alias kuno yang mengandalkan sistem pasokan bahan bakar indirect injection.
Namun, berkat kesederhanaannya ini mesin DG ini mampu melahap solar dengan mutu paling menyedihkan sekalipun.
Ketangguhan diesel konvensional ini diteruskan ketika mesin DL41 hadir pada generasi ketiga Daihatsu Taft di Indonesia pada 1985, yaitu F70 atau yang beken dipanggil Daihatsu Taft GT.
DL41 merupakan mesin diesel 4 silinder dengan kapasitas 2.765cc yang masih mengandalkan sistem pasokan bahan bakan indirect injection.
Baca Juga: Barang Ini Fungsinya Cukup Krusial Saat Off-road, Jangan Sampai Ketinggalan!
Sama seperti seri DG, mesin ini juga terkenal andal, bandel, dan irit bahan bakar.
Pada 1988 Daihatsu memperkenalkan mesin baru buat Taft di Indonesia, yaitu DL42.
Mesin DL42 ini pertama kali dipakai di Daihatsu Taft F70 Facelift dan Daihatsu Taft F75 Rocky.
DL42 adalah mesin hasil pengembangan dari DL41.
Kapasitas DL42 sama dengan DL41 yaitu 2.765 cc, tapi DL42 sudah menggunakan timing belt sebagai penggerak katupnya dan pompa injeksi rotari.
Mesin DL42 ini terus dipakai hingga akhir hayat Daihatsu Taft di Indonesia pada 2007.