Jip.co.id - Penggunaan bahan bakar Biosolar kerap dilakukan pemilik mobil untuk mensiasati harga BBM non-subsidi seperti Dexlite atau Pertamina Dex yang melambung tinggi.
Atau bagi pengguna mobil mesin diesel yang tinggal di daerah sulit mendapatkan BBM non-subsidi.
Penggunaan Biosolar di mobil mesin diesel modern tentunya memerlukan penyesuaian.
Seperti yang diutarakan oleh Koko Chandra, pemilik distributor spare part Nusantara Berlian Motor di Palmerah, Jakarta Selatan, salah satunya ditekankan adalah dalam penggantian filter bahan bakar.
"Filter bahan bakar jadi penyaring utama partikel kotoran dari bahan bakar dalam sistem saluran bahan bakar mesin," tekan Koko.
Idealnya filter bahan bakar diganti setiap 10.000 km atau selama 6 bulan berbarengan dengan servis berkala.
Namun Koko menyarankan penggantian filter bahan bakar harus dilakukan lebih cepat.
Baca Juga: Cara Untuk Menghilangkan Bau BBM Diesel di Kabin Mobil
"Maksimal 5.000 km atau 3 bulan sudah harus ganti," saran Koko.
Menurutnya, Biosolar mengandung partikel sulfur yang cukup banyak membuat cepat kotor filter.
Ditambah unsur nabati FAME yang terkandung memudahkan terjadinya penggumpalan yang memicu penyumbatan.
"Saringan filter lebih cepat menghitam bahkan bisa sampai berlendir kalau tidak cepat diganti," ungkap Koko.
"Untuk itu diganti lebih cepat supaya kotoran sulfur dan gumpalan FAME tidak sampai masuk ke dalam mesin," tutupnya.