Jip.co.id – Saat ingin blusukan ke medan off-road, ada baiknya menggunakan mobil SUV dengan sistem penggerak 4WD.
Sistem 4WD sendiri dibagi menjadi, Part Time 4WD, Full time 4WD, dan All Wheel Drive (AWD).
Part Time 4WD artinya sistem 4WD bisa diaktifkan atau dinon-aktifkan sesuai dengan kebutuhan.
Kalau Full Time 4WD tidak punya mode 2WD, hanya 4H (High Range) atau 4L (Low Range) atau Differential Lock.
Lalu apa bedanya sistem 4WD dengan AWD?
Pada AWD saat mobil berjalan semua roda mobil selalu bergerak dan tidak bisa diubah menjadi 2WD atau 4H dan 4L.
“Kelebihan AWD traksi maksimal karena keempat roda mendapat tenaga dari mesin, dan jika satu roda selip, maka tenaga akan ditransfer ke roda lain agar mobil tetap stabil,” jelas Usman Adhie, Praktisi dan Pengamat Otomotif.
Masing-masing pabrikan mobil memiliki sebutan tersendiri untuk sistem AWD.
Audi disebut quattro, BMW dipanggil xDrive, Volkswagen itu 4Motion, dan Symmetrical All Wheel Drive di Subaru.
Baca Juga: Menyimpan Oli Ada Caranya, Biar Enggak Basi Sob!
Distribusi tenaga di roda mobil AWD diatur oleh differential tengah (center differential) dan komputer tergantung kondisi yang dihadapi.
Distribusi tenaga yang disalurkan differential tengah berbeda-beda tergantung kondisi berkendara.
Misalnya pada kondisi normal distribusi torsinya 40:60 antara roda depan dan belakang.
Namun, komputer bisa memerintahkan differential menaikan distribusi tenaga di roda depan hingga 60 persen atau hingga 80 persen di roda belakang.
Kehadiran sistem AWD ini memberikan stablitas berkendara yang baik di berbagai kondisi jalan.