JIP - Demi sebuah keterikatan emosional, Indradewa rela melakukan restorasi total pada dua Toyota Land Cruiser FJ40.
Satu model kanvas yang merupakan milik Indradewa pribadi, satu lagi model hardtop milik sobatnya.
Keduanya kompak ingin merestorasi demi mendapatkan Land Cruiser FJ40 dengan kondisi super layaknya baru keluar dealer, 37 tahun silam.
Indra memang memiliki passion dengan beberapa mobil legendaris di Indonesia.
Tak hanya kendaraan 4x4, CEO di sebuah perusahaan multinasional ini justru memulai restorasi dengan Holden Premier dan Kingswood.
“Mobil klasik dan retro ini sosoknya terekam terus pada kepala saya hingga dewasa.
Sehingga saya tergoda ingin kembali menikmatinya,” ujarnya.
Setelah Holden, Toyota Land Cruiser FJ40-lah yang menjadi ambisi Indradewa untuk kembali dibangkitkan dari masa kelamnya.
Namun, Indra tetap setia dengan tema ressotasi yang dilakukan seorisinal mungkin.
Profesinya yang kadang mengharuskan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, justru memperkaya ilmunya tentang tampilan dan spesifikasi Land Cruiser di berbagai belahan dunia.
Kebetulan, salah satu sahabat Indra juga berminat untuk kembali membangun Land Cruiser miliknya.
Kedua Land Cruiser FJ40 ini memiliki kondisi yang berbeda, meski bisa dibilang cukup baik.
“Yang hardtop milik teman saya harus dibongkar dan restorasi total.
Sementara yang kanvas punya saya masih bisa mengandalkan beberapa komponen aslinya,” ujar pehobi golf ini.
Setiap jengkal tubuh dua FJ40 ini, tak ada yang luput dari pengamatan Indra.
“Kebetulan kita enggak menemukan kerusakan yang parah, jadi proses restorasinya berjalan lancar,” tambahnya.
Pada Land Cruiser FJ40 hardtop, komponen rolling chassis-nya diganti baru semua, mulai dari per, sokbreker, tie-rod, balljoint hingga ke perintilannya.
Hal yang sama juga berlaku pada bagian mesin.
Tantangan terbesar adalah ketika mengumpulkan komponen asli milik Land Cruiser J40.
Indra tak hanya berburu di Indonesia, namun hingga ke beberapa negara lewat bantuan internet ataupun ketika mengunjungi langsung.
“Komponen bodi dan interior yang paling menantang,” ujarnya.
Seperti lampu-lampu, emblem hingga karet-karet berhasil didapat dengan kondisi nyaris sempurna.
Menurut Indra, justru sebagian besar komponen Land Cruiser FJ40 paling banyak tersedia di Amerika.
“Di sana, FJ40 menjadi salah satu jip klasik yang paling banyak penggemarnya dan harganya juga cukup fantastis,” sahutnya.
FYI, Land Cruiser FJ40 hasil restorasi bisa mencapai US$ 50.000 hingga 60.000. Sebuah harga yang fantastis.
Dan hampir bisa dipastikan harganya akan terus naik di tahun-tahun mendatang.
Namun pada Land Cruiser FJ40 kanvas, Indra harus rela memesannya hingga ke Jepang.
“Memang bukan aslinya, karena sekarang hampir mustahil untuk dapat kanvas aslinya, tapi saya memesan ke produsen kanvasnya untuk dibuatkan dengan spesifikasi asli bawaan Land Cruiser FJ40 di zamannya,” terangnya.
Catnya sendiri dilabur dengan warna Avocado Green, yang merupakan salah satu warna bawaan Land Cruiser FJ40 yang sangat populer di zamannya.
Sementara pada interior, lagi-lagi Indra harus berburu jok dan bahan interior asli bawaan Land Cruiser FJ40 hingga ke leuar negeri.
“Beruntung setir aslinya masih dalam kondisi baik. Soalnya setir FJ40 kini harganya enggak masuk akal,” ujar pengoleksi beberapa jip Jepang dan Amerika ini.
Reputasi Indra dalam merestorasi mobil dan jip klasik memang tak diragukan lagi.
Beberapa karyanya bahkan kerap menyabet penghargaan di ajang kontes mobil klasik dan acara jip di Jakarta.
Dan kabarnya, Indra masih menyimpan beberapa jip dengan kondisi mengagumkan dan siap hadir di majalah kesayangan Anda ini.
Tunggu saja kemunculannya. Pratomo FJ / Kodjang
Editor | : | inne |
KOMENTAR