”Kipas mekanis terhubung langsung dengan water pumppada mesin. ini merupakan jenis yang paling badak dan ringan perawatannya.
Sejauh bilahnya utuh, kondisi water pump serta sabuk kipasnya terpasang dengan baik,” lanjut pembengkel bertubuh bongsor ini.
Karena digerakan dengan menggunakan tenaga mesin dan berotasi sesuai dengan putaran mesin. Hal inilah menyebabkan kipas ini melahap tenaga mesin secara langsung, beberapa pihak mengatakan bahwa tenaga mesin bisa tersedot hingga 5%.
Sedangkan hembusan angin yang dihasilkannya pun sesuai dengan kondisi putaran mesin. Inilah yang menjadi kelemahan dari kipas full mekanis.
“Jenis ini tidak lagi cocok pada kondisi sekarang ini yang kebanyakan sudah menggunakan mesin dengan kompresi tinggi yang menghasilkan panas yang tinggi pula,” lanjutnya.
Kipas viscous merupakan pengembangan dari jenis kipas manual. Walau tetap menggunakan tenaga mesin untuk memutarnya, namun kipas viscous bekerja secara independen, tidak selalu mengikuti kecepatan putaran mesin.
Kopling viscousnyalah yang berfungsi mereduksi entakan putaran mesin secara tiba-tiba, terutama saat mesin digeber mendadak dari putaran rendah menuju putaran tinggi.
Viscous fan terbukti handal dalam mereduksi hilangnya tenaga mesin, baik itu pada mesin berkapasitas kecil ataupun besar.
Pada dasarnya, viscous fan merupakan mekanisme yang bekerja dengan menggunakan sistem thermokinetis.
Sistem ini bekerja dengan mengombinasikan fluida (oli silikon) yang berfungsi sebagai kopling dengan logam bi-metal yang berfungsi untuk mengunci gerakan kipas.
Editor | : | inne |
KOMENTAR